IT Dibuat Untuk Mencapai Keberhasilan yang Lebih Baik

JAKARTA, headlinejabar.com

Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof. Dr. Ir. Kadarsyah Suryadi, DEA dan President Director Metro TV Suryo Pratomo di Istana Wapres, Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (11/4/2017).

Kedatangan Kadarsyah untuk melaporkan kelanjutan program aplikasi yang dibuat 10 tahun lalu, bernama RKCI atau Rating Kota Cerdas Indonesia 2017. Program aplikasi ini dibuat untuk menilai kota-kota dengan didasarkan pada sejumlah kriteria utama, yang meliputi Smart Economic in Smart City, Social Smart City, dan Smart City & The Inveronment.

Penilaian tersebut, lanjut Kadarsyah, nantinya tidak untuk mencari menang atau kalah, namun lebih didasarkan pada metoda untuk memberikan motivasi kepada semua kota/walikota agar berlomba-lomba dalam berprestasi membangun dan memajukan kotanya secara cerdas. Dengan demikian, masyarakatnya pulalah yang akan menerima manfaatnya.

Kadarsyah memaparkan, telah dilakukan penilaian dua tahun lalu terhadap 10 kota besar di Indonesia dengan jumlah penduduk masing-masing kota lebih dari satu juta jiwa, dengan peringkat pertama kota Surabaya, disusul berturut-turut Kota Bekasi, Kota Bandung, Kota Medan, Kota Tangerang, Kota Depok, Kota Semarang, Kota Palembang, Kota Makassar, dan Kota Tangerang Selatan.

Baca Juga  Pemkot Jakut Akan Bangun Tanggul Pemecah Ombak

Kadarsyah menyampaikan, akan dilakukan penilaian kembali di tahun ini. Untuk itu, ia meminta Wapres untuk dapat meresmikan program lanjutan RKCI ini.

“Karena itu, kami mohon Bapak Wapres berkenan meresmikan lanjutan program RKCI tersebut, jika berkenan di Istana Wakil Presiden. Mengenai waktu, kami menyesuaikan agenda Wakil Presiden,” pinta Kadarsyah

Menanggapi laporan Kadarsyah, Wapres menyampaikan ucapan terima kasih atas laporan dan undangan tersebut, dan selanjutnya menyatakan kesediaannya untuk meresmikan program aplikasi RKCI dimaksud.

“Mengenai waktunya silahkan Pak Umar (Kepala Setwapres Mohamad Oemar) untuk mengatur,” ujar Wapres. Terhadap pemanfaatan program aplikasi berbasis IT, Wapres menyatakan keberpihakannya, karena era sekarang adalah era teknologi dimana IT menjadi bagian hidup yang sangat penting dan tidak dapat terpisahkan.

Baca Juga  Ormas Tak Puas dengan Perppu Silakan ke Pengadilan

“Saya pikir apakah sekarang ini kita dapat hidup tanpa teknologi, saya kira tidak bisa,” ungkap Wapres.

“Saya sependapat bahwa IT itu kan tools, dibuat untuk mencapai keberhasilan yang lebih baik dan menguntungkan. Karenanya, dalam aplikasi hendaknya dibuat terstandar, agar dapat menghemat waktu dan kualitas hasil yang baik, sehingga disukai orang karena harganya pun menjadi murah,” sambungnya.

Terkait standarisasi, Wapres memberikan analogi bahwa di China dalam waktu satu bulan, dapat membangun gedung bertingkat hingga ribuan jumlahnya.

“Hal ini karena semuanya dapat diproduksi secara standar termasuk pintu, jendela, dan lain-lainnya,” ungkap Wapres.

Karena itu, Wapres menekankan agar dalam membangun aplikasi hendaknya yang jelas dan terukur.

Sementara itu, terkait Asian Games dimana Wapres menjadi Ketua Pengarah, Suryo Pratomo menyarakan, perlunya dilakukan sosialisasi sejak dini agar gaungnya lebih terasa di masyarakat, sehingga ketika pelaksanaan hari H nanti sambutan masyarakat menjadi lebih antusias.

Menanggapi hal tersebut, Wapres menyatakan siap untuk diundang MetroTV untuk menjelaskan agar masyarakat banyak yang mengetahui. “Jadi kembali lagi, yang menentukan antusiasme masyarakat juga IT,” pungkas Wapres.

Baca Juga  Blusukan di Kompleks Maasvlakte II, Presiden Jokowi Dapat Ini

Selain Suryo Pratomo, hadir mendampingi Rektor ITB, Wakil Rektor Bidang Inovasi Prof. Bambang Riyanto, Wakil Rektor Bidang Komunikasi Dr. Miming Miharja, Ketua Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan/Ketua Peneliti Smart City Prof. Suhono H. Supangkat, Peneliti Smart City Dr. Yuti Ariani, Panitia Ilham Heru, Direktur Sales dan Marketing Metro TV Lestari Luhur, General Manager Sales Aldasni, General Manajer Marketing Meniek Andini, dan Manajer Boy Noya.

Sementara Wakil Presiden didampingi Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, Plt.Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi, Infrastruktur dan Kemaritiman Togar Arifin Silaban, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Husain Abdullah, dan Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi. 

REPORTER : YUSUF STEFANUS

EDITOR      : DICKY ZULKIFLY