Mari Belajar Sejarah di Bale Panyawangan Nusantara
Foto : Bale Panyawangan Nusantara berisi tentang sejarah nusantara mulai dari zaman pra sejarah, kerajaan, penjajahan, kemerdekaan hingga situasi sejarah masa kini.
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Setelah sukses dengan Bale Panyawangan Tatar Sunda yang diresmikan pada Sabtu (21/2/2015) silam, kini Purwakarta telah siap meresmikan museum baru bernama Bale Panyawangan Nusantara.
Jika Bale Panyawangan Tatar Sunda berisi tentang sejarah tatar Sunda dan Purwakarta dari masa ke masa, maka Bale Panyawangan Nusantara berisi tentang sejarah nusantara mulai dari zaman pra sejarah, kerajaan, penjajahan, kemerdekaan hingga situasi sejarah masa kini.
Foto : Bale Panyawangan Nusantara berisi tentang sejarah nusantara mulai dari zaman pra sejarah, kerajaan, penjajahan, kemerdekaan hingga situasi sejarah masa kini.
Museum dengan sistem digital ini terletak di Jl KK Singawinata tepat di depan Kantor PLN Purwakarta. Pengunjung yang datang ke museum ini tidak dipungut biaya sepeser pun, mereka juga akan disambut oleh pemandu yang berpakaian khas Sunda dengan salam sunda “sampurasun”, sebagai bagian dari pemeliharaan kebudayaan nusantara itu sendiri.
Pemilihan sistem digital untuk konten museum ini bukan tanpa alasan, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan, sistem tersebut dipilih untuk menghilangkan kesan jenuh dan membosankan yang biasa melekat pada museum.
Foto : Bale Panyawangan Nusantara berisi tentang sejarah nusantara mulai dari zaman pra sejarah, kerajaan, penjajahan, kemerdekaan hingga situasi sejarah masa kini.
“Biasanya museum itu bentuknya begitu-begitu saja, kami hadirkan nuansa berbeda agar tidak memberi kesan membosankan kepada pengunjung, anak-anak kita bisa lebih tertarik untuk belajar sejarah,” ujar pria yang kerap disapa Kang Dedi ini, saat dikonfirmasi hari di rumah dinasnya Jl Gandanegara No 25 Purwakarta, Senin (16/1/2017).
Foto : Bale Panyawangan Nusantara berisi tentang sejarah nusantara mulai dari zaman pra sejarah, kerajaan, penjajahan, kemerdekaan hingga situasi sejarah masa kini.
Suguhan pertama museum yang disebut oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya sebagai “Little Indonesia” ini adalah lambang setiap provinsi dan ragam salam sapa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia melalui tampilan digital. Selanjutnya, video pembentukan bumi dapat dinikmati oleh para pengunjung dalam format tiga dimensi.
Foto : Bale Panyawangan Nusantara berisi tentang sejarah nusantara mulai dari zaman pra sejarah, kerajaan, penjajahan, kemerdekaan hingga situasi sejarah masa kini.
Memasuki museum lebih dalam, pengunjung akan mendapatkan informasi sejarah peristiwa masa lalu di setiap selasar yang dilaluinya. Uniknya, tampilan di selasar tersebut disesuaikan dengan alur peristiwa dalam setiap periodisasi sejarah.
Foto : Bale Panyawangan Nusantara berisi tentang sejarah nusantara mulai dari zaman pra sejarah, kerajaan, penjajahan, kemerdekaan hingga situasi sejarah masa kini.
“Agar feel-nya dapat, kita buat seperti ini, kita buat seolah pengunjung berada dalam peristiwa sejarah yang ia saksikan di museum ini,” singkat Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DKP) Purwakarta, Nina Meinawati.
Foto : Bale Panyawangan Nusantara berisi tentang sejarah nusantara mulai dari zaman pra sejarah, kerajaan, penjajahan, kemerdekaan hingga situasi sejarah masa kini.
Dalam museum yang tak lama lagi akan diresmikan tersebut juga terdapat sejarah bahari nusantara, alat musik dari berbagai daerah, dan tak ketinggalan motif batik mulai dari Sabang sampai Merauke. Tersedia juga kereta kencana yang bisa ditunggangi oleh para pengunjung museum itu.
Foto : Bale Panyawangan Nusantara berisi tentang sejarah nusantara mulai dari zaman pra sejarah, kerajaan, penjajahan, kemerdekaan hingga situasi sejarah masa kini.
Masyarakat Purwakarta sendiri sangat menantikan peresmian museum baru itu, Linda (29) warga Tegalmunjul Purwakarta melihat ‘bocoran’ tampilan museum itu melalui video pendek yang diunggah oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi melalui akun Fanpage resminya.
“Keren museumnya, tapi kayaknya harus sabar menunggu pengumuman peresmian,” ujar Ibu dari satu anak ini.
EDITOR : DICKY ZULKIFLY