Bupati dan Pelajar Purwakarta Kompak Beri Solusi Kenaikan Harga Cabai
Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menemani pelajar menanam cabai di halaman sekolah dan rumah mereka secara serentak.
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Pelajar Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, memberi solusi di tengah kenaikan harga cabai yang kian melangit. Saat ini, harga cabai di pasar tradisional Purwakarta mencapai Rp130 ribu hingga Rp150 ribu per Kg.
Cabai menjadi komoditas penting, yang tak bisa dipisahkan dari kebutuhan pokok masyarakat. Meski kebutuhan cabai tak pernah berkurang, kesadaran masyarakat untuk menanam cabai cenderung minim.
Foto : Pelajar Purwakarta menanam cabai di halaman sekolah dan rumah mereka secara serentak.
Terkait permasalahan ini, pelajar di Purwakarta serentak menanam cabai di halaman sekolah dan rumah mereka. Kegiatan ini sebagai aktualiasi pendidikan vokasional yang beberapa waktu ini mulai diterapkan.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menilai, mahalnya harga cabai memang tak terlepas dari kebiasaan menanam sendiri cabai. Padahal, kebiasaan ini dulu pernah eksis di tengah masyarakat.
Foto : Gerakan menanam cabai serentak oleh pelajar di Purwakarta ini sebagai aktualiasi pendidikan vokasional dan solusi kenaikan harga cabai.
Dalam jangka panjang, pria yang kerap disapa Kang Dedi ini menggulirkan kegiatan menanam bibit pohon cabai secara serentak di seluruh sekolah di daerah yang dia pimpin.
Anak sekolah menurut dia, harus diajarkan untuk produktif dalam menjawab persoalan pangan di wilayahnya, bukan sibuk bermain gadget.
“Kalau menanam itu kan sudah biasa kita lakukan di sekolah, aneka tanaman mulai dari padi, sayur dan palawija pernah kita tanam, panennya berhasil. Kita fokus tanam cabai hari ini,” kata Dedi saat ditemui di SDN 1 Ciwangi Kecamatan Bungursari, Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (10/1/2017).
Foto : Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi terlihat turut serta mengajarkan pelajar memetik cabai yang benar.
Dalam kesempatan itu Dedi juga meminta kepada seluruh penyuluh di Purwakarta untuk memberikan edukasi aplikatif kepada para pelajar di wilayah itu. Termasuk para guru biologi menurutnya, harus mengarahkan pelajar untuk mengaplikasikan setiap materi yang diajarkan sehingga terintegrasi dengan pertanian.
“Penyuluh pertanian hari ini bukan hanya harus mengadvokasi petani, tetapi harus mulai turun ke sekolah-sekolah, mengedukasi pelajar bahwa menanam itu menyenangkan. Ada 150 ribu siswa di Purwakarta, kalau setiap siswa menanam 5 bibit saja maka akan ada 750 ribu pohon yang berhasil ditanam. Kalau berhasil panen, bayangkan sendiri hasilnya,” ujarnya.
Foto : Kesadaran masyarakat dalam menanam cabai masih rendab. Bupati dan pelajar Purwakarta kompak menanam cabai sebagai solusi kenaikan harga.
Khusus cabai rawit, bupati yang tengah menjalani masa jabatan untuk periode kedua tersebut mengimbau agar penanaman bibit cabai rawit disesuaikan dengan jenjang kelas para pelajar.
Ia mencontohkan pelajar yang belajar di Kelas 9 harus menanam bibit cabai sebanyak 9 bibit untuk di rumah dan 9 bibit untuk di sekolah. “Kalau begitu kan bisa jutaan bibit cabai yang ditanam,” pungkasnya.
Berdasarkan pantauan, di SDN 1 Ciwangi sendiri, para pelajar bukan hanya menanam bibit pohon cabai yang baru, mereka juga terlihat sudah memanen cabai yang bibitnya sudah mereka tanam beberapa bulan lalu.
EDITOR : DICKY ZULKIFLY