Jemaat Gereja Dibikin Terharu oleh Pesan Bupati Dedi

Foto : Kang Dedi, menegaskan, manusia memiliki kewajiban untuk saling menghormati.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Hanya orang yang memiliki kebeningan hati yang mampu merasakan signal Kemahasucian. Jiwa yang kotor penuh kebencian hanya akan melahirkan permusuhan. Pesan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi ini terlontar saat dirinya berkunjung ke Gereja Paroki Santa Maria Sabtu (24/12/2016) di kawasan Bukit Indah City usai jemaat di Gereja tersebut melaksanakan Misa Natal.

Bupati yang tengah menjabat untuk periode yang kedua ini turut didampingi oleh Komandan Distrik Militer 0619 Letkol Aria Deparia Maulana dan Kepala Kepolisian Resort Purwakarta AKBP Hanny Hidayat. Sebelum berkunjung ke Gereja di kawasan BIC tersebut, ketiganya juga sempat berkunjung ke Gereja Huria Kristen Batak Protestan yang terletak di Jl Veteran Purwakarta.

Baca Juga  Dedi Mulyadi: Generasi Millenial Tidak Boleh Utamakan Gaya

Kang Dedi, begitu ia akrab disapa, dalam sambutannya juga menegaskan bahwa manusia memiliki kewajiban untuk saling menghormati untuk menjauhkan diri dari suasana permusuhan yang bisa menghancurkan persatuan. Menurut dia, penyebab permusuhan itu diantaranya kondisi batin yang sudah terkotori oleh persaingan karir, jabatan, usaha, bahkan politik. Permusuhan itu bahkan dapat timbul diantara manusia yang memiliki ikatan darah semisal kakak beradik atas pembagian warisan keluarga.

Baca Juga  Resimen Armed 2/1 Kostrad-PT SPV Lakukan Penanaman Pohon

“Hanya dengan kebeningan jiwa, segenap perbedaan yang berbuah permusuhan itu dapat disatukan. Kita harus berlatih menurut keyakinan kita masing-masing untuk menghilangkan penyakit hati yang akan menggerogoti cahaya yang membimbing hidup kita,” ujar Dedi yang disambut haru para jemaat.

Persatuan itu, lanjut Dedi, merupakan amanat Pancasila sebagai dasar Negara serta bentuk pengamalan falsafah Sunda yang mengajarkan kesetaraan. Suasana persatuan harus terus dipelihara dalam bingkai perbedaan, sementara falsafah Sunda berupa Silih Asah, Silih Asih, dan Silih Asuh harus menjadi etika dalam menjalankan pergaulan antar manusia.

Baca Juga  Lapak Tenda Pedagang Pasar Rebo Purwakarta Dibongkar

“Natal sebagai kelahiran Nabi Isa, memiliki misi menebar kasih sayang kepada sesama manusia. Maka saya sebagai bagian dari unsur Pemerintah, menjamin segala bentuk perayaan Natal di Purwakarta dapat berlangsung aman,” pungkasnya.

Editor : Dicky Zulkifly