India Bidik Indonesia Bangun Real Estate Murah
Foto : Narayan Infrahight Pvt Ltd, mengadakan hubungan kerja sama keuangan jangka panjang dengan Linetrust International Offshore Limited dari Inggris, menyediakan US$38 juta.
DEPOK, headlinejabar.com
Narayan Infrahight Pvt Ltd, pengembang real estate yang berlokasi di Uttar Pradesh, dari negara bagian terbesar di India, mengadakan hubungan kerja sama keuangan jangka panjang dengan Linetrust International Offshore Limited dari Inggris, menyediakan US$38 juta.
Dana itu sebagai utang didukung aset jangka panjang untuk mengembangkan proyek-proyek perumahan.
Meningkatnya jumlah populasi penduduk di kota penyangga serta pertumbuhan ekonomi yang mengalami pertumbuhan menjadi sasaran tembak bagi para pengembang khusnya dibidang property baik di dalam negeri maupun manca negara untuk dapat mengembangkan sayap dengan membangun hunian dengan harga terjangkau.
Direktur Jethwa International Private Limited, Amit Jethwa menanggap pasar property di Indonesia masih sangat menjanjikan untuk itu pihaknya akan segera memulai melakukan pembangunan khususnya di daerah penyangga ibu kota.
“Kami masih menganggap pangsa pasar di Indonesia khusus di bidang property masih terbuka lebar untuk itu kami akan membuat hunian dengan konsep yang dapat diterima di semua kalangan tentunya dengan harga yang terjangkau,” jelasnya, Senin (28/11/2016).
Tidak hanya itu pihaknya sangat menyambut baik melihat industri real estate menapaki kembali hari-hari gemilangnya di tahun-tahun mendatang.
“Proyek-proyek kita selama ini melambat dikarenakan naiknya biaya bunga dan biaya bahan baku yang terus naik. Lembaga-lembaga dan bank-bank sangat pilih-pilih dalam membiayai para pengembang real estate. Semua hal ini berlangsung menjadi GSP (harga jual kotor) yang lebih,” katanya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa saat ini yang menjadi kendala di sektor properti adalah masih tingginya suku bunga pengbankan tentunya hal ini membuat daya beli masyarakat menjadi lemah, namun demikian dirinya masih berharap adanya kebijakan Pemerintah dengan tidak menaikan suku bunga perbankan.
“Saya masih berharap dengan datangnya pembiayaan pada suku bunga yang lebih rendah untuk pengembang real estate, para pengembang akan dapat memberikan keuntungan bagi para pengguna akhir. Sehingga terjadi permintaan dan harga yang sesuai,” tandasnya.
Reporter : Yopi Setyabudi
Editor : Dicky Zulkifly