SSI Buka Survei Petahana Tetap Teratas

Foto : Executive Director Skala Survei Indonesia (SSI) Abdul Hakim.

DEPOK, headlinejabar.com

Berbeda dengan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menyebut posisi calon petahana Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat tidak aman di Pilkada Jakarta, Executive Director Skala Survei Indonesia (SSI) Abdul Hakim menyatakan, posisi petahana masih dalam posisi puncak survei.

“Kalau untuk peluang memang incumbent masih di atas. Nomor dua pak Anis dan nomor tiga pak Agus. Tetapi saya yakin peta ini akan berubah dalam tiga bulan kedepan karena karakter pemilih di DKI sangat rasional,” jelas Abdul Hakim di sela Rapat Kerja Ikatan Alumni Poltik (Ikapol) IISIP periode ketiga, Selasa (4/10/2016).

Baca Juga  Ma'ruf Amin Apresiasi Hari Santri Nasional dan Resolusi Jihad

Meningkatnya suhu politik jelang Pemilihan Gubernur DKI Jakarta terus terjadi. Saling sindir di antara bakal calon terus terjadi di antara bakal calon, bahkan kemunkinan kampanye hitam bakal terjadi.

Baca Juga : LSI Prediksi Ahok Kalah di Pilkada Jakarta?

“Saya yakin potensi kampanye hitam tidak bisa dilepaskan dari kontestasi suksesi politik apalagi dengan pertaruhan DKI Jakarta,” katanya.

Baca Juga  Gakkumdu Perlu Samakan Persepsi Tindak Pelanggaran Pemilu

Dia menilai masing-masing bakal calon gubernur mempunyai kapasitas dan track record yang baik di bidangnya.

“Kalau saya lihat track record pasangan ini cukup setara Ahok mempunyai rekam jejak yang baik sebagai pemimpin yang baik,” paparnya.

Abdul hakim menyatakan jangan pernah menganggap remeh under dog karena terbukti under dog selalu menang dalam setiap perhelatan baik politik maupun olahraga. “Kampanye lima bulan kedepan akan sangat menentukan,” papar dia.

Baca Juga  Airlangga For Presiden Menggema di Sukabumi

Siapa yang akan memenangkan konsentasi. Agus Yudhoyono tidak mesti dianggap under dog, sebab diketahui, under dog selalu menjadi pemenang.

“Karena di belakang Agus ada nama besar SBY karena faktor tokoh nasional bakal menentukan,” kata dia.(*)

Reporter : Yopi Setyabudi

Editor : Dicky Zulkifly