Foto : DPC PDI Perjuangan Kabupaten Purwakarta, memberikan langsung bantuan di Lapang Paris Desa Sukakarya Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Sabtu (1/10/2016).

PURWAKARTA, headlinejabar.com

DPC PDI Perjuangan Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, memberikan bantuan Sembako untuk masyarakat korban banjir bandang Garut. Mereka memberikan langsung bantuan di Lapang Paris Desa Sukakarya Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Sabtu (1/10/2016).
 
Bantuan atas nama Ketua DPC PDI Perjuangan Purwakarta Acep Maman diberikan diwakili langsung oleh Kepala Sekertariat DPC PDI Perjuangan Purwakarta Dian Septian. Bantuan diterima langsung oleh Wakil Bendahara DPC PDI Perjuangan Garut Arie Maria Hasan di Posko PDI Perjuangan Garut.

PDIP Purwakarta turut melihat lokasi bencana alam di Desa Suka Karya. “Ini kebetulan pada hari 11. Setelah kami mendata melihat kondisi warga di sini,” jelas Dian.

Warga korban membutuhkan beras, alat tulis untuk sekolah. Untuk pakaian kebanyakan mereka tidak mau menerima karena setiap hari banyak yang memberi.

“Kemarin kami sudah mendistribusikan berupa uang, dan mereka membutuhkan uang di setiap harinya untuk dibelikan gas, alat dapur dan alat rumah tangga itu kalau ada bantuan,” ujar Arie Maria Hasan.

Foto : DPC PDI Perjuangan Kabupaten Purwakarta, memberikan langsung bantuan di Lapang Paris Desa Sukakarya Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Sabtu (1/10/2016).

Sampai saat ini untuk di kabupaten lain yang memberikan uang terhadap masyarakat yang terkena banjir belum ada.

“Dari kawan-kawan DPC yang lain kami masih menerima mie instan, beras sebagian alat tulis, dan warga yang terkena banjir masih membutuhkan, alat tulis sekolah dan alat ibadah juga masih sedikit apalagi kelengkapan alat rumah tangga masih kurang,” ungkap Arie Maria Hasan. Pihaknya berterima kasih atas bantuan DPC Purwakarta.

Ketua Fraksi PDIP DPRD Garut Juju Hartati menambahkan, dari satu kecamatan di Tarogong Kidul ada enam ribu penduduk. “Para pengungsi korban banjir yang harus tinggal di gedung-gedung kosong dan bahkan satu kamar ada lima sampai tujuh KK yang tinggal di satu kamar,” ujar Juju.

Pemerintah setempat dan dinas terkait masih membahas terkait evaluasi dan solusi. Rencananya akan membangun rumah susun atau rumah tapak untuk tiga ratus KK. “Dan akan dibuatkan di daerah Margawai, dan luas tanah dua sampai tiga hektare,” tutup Arie Maria Hasan.(*)

Reporter : Rosad Nurdin
Editor : Dicky Zulkifly