Ekonomi Digital Harus Bermanfaat Bagi Rakyat

Foto : Rapat terbatas di Kantor Kepresidenan Jakarta, tentang pengembangan ekonomi digital yang sedang berkembang pesat, Selasa (27/9/2016).

JAKARTA, headlinejabar.com

Presiden Joko Widodo meminta jajaran kabinetnya untuk memanfaatkan potensi yang ada guna meningkatkan pelaku ekonomi digital di Indonesia. Seperti diketahui, saat ini 93,4 juta dari 250 juta penduduk Indonesia adalah pengguna internet dengan jumlah penjualan melalui e-commerce pada tahun 2014 mencapai USD 2,6 miliar.

Baca Juga  Walikota Bandung Ridwan Kamil Tinjau Perkembangan Stadion GBLA Gedebage

Ini disampaikan Jokowi dalam rangka menindaklanjuti visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi digital terbesar pada tahun 2020.

“Potensi pasar yang sangat besar ini tidak boleh ditinggal begitu saja. Saya yakin potensi itu akan bisa menjadi fondasi bagi Indonesia untuk menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara,” ujar Presiden Joko Widodo di sela rapat terbatas di Kantor Kepresidenan Jakarta, tentang pengembangan ekonomi digital yang sedang berkembang pesat, Selasa (27/9/2016).

Baca Juga  Menteri Saleh Resmikan Perluasan Pabrik IBR

Selain itu, Presiden Joko Widodo juga meminta ekonomi digital ini dapat membawa manfaat bagi rakyat, khususnya UMKM dan para pelaku bisnis pemula atau _start up._

“Kita harus bisa membangun _channel_ antara sistem _platform_ logistik dunia, dengan produk-produk yang berada di kampung-kampung, yang berada di desa-desa. Saya minta pelaku bisnis pemula atau _start up_ diprioritaskan dan difasilitasi untuk mendapatkan akses permodalan agar usahanya bisa tumbuh dan berkelanjutan,” imbuhnya.

Baca Juga  Kali Pertama Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-XX Digelar di Kulon Progo

Hadir dalam rapat tersebut Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung.(*)

Editor : Dicky Zulkifly