Pemagaran Lahan PT KAI Disesalkan Warga Karang Anyar
Foto : Warga Karang Anyar RT 08 RW 02 Kelurahan Nagri Tengah Kecamatan Purwakarta menyesalkan sikap PT KAI yang melakukan pemagaran lahan di sekitar pemukiman warga di wilayah setempat.
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Warga Karang Anyar RT 08 RW 02 Kelurahan Nagri Tengah Kecamatan Purwakarta menyesalkan sikap PT KAI yang melakukan pemagaran lahan di sekitar pemukiman warga di wilayah setempat. Pasalnya, lahan yang dipagar tersebut berbatasan dengan pemukiman dan kerap sekali dijadikan ajang lalu lintas warga.
“Jalur yang dipagar agar olreh PT KAI ini merupakan jalur utama warga dalam menjalankan aktivitas. Oleh karenanya kami sangat menyesalkan sikap PT KAI yang tak melihat kebutuhan warga akan jalur tersebut. Kendati, lahan itu memang milik PT KAI,” ujar salah satu tokoh masyarakat setempat, Asep Budi Kusnadinata saat berbincang dengan headlinejabar.com.
Menurutnya, lahan tersebut sudah sejak lama sekali menjadi jalur utama lintasan warga bahkan bukan hanya warga setempat. Melainkan, kerap sekali digunakan jalur alternatif.
“Dengan ditutupnya jalur ini, lintasan warga jadi terhambat,” sebutnya.
Masih diungkapkan Asep Budi, ditutupnya jalur itu sangat berdampak bagi sosial warga setempat. Ia mencontohkan, samoah warga yang biasa diambil oleh pihak Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Purwakarta jadi terbengkalai tidak terangkut karena tidak masuknya kendaraan pengangkut sampah ke wilayahnya.
Ia menegaskan, peran warga yang terlibat membantu karena adanya akses jalan itu sangat banyak. Salah satunya, dengan membantu membersihkan kotoran atau sampah yang melintas di selokan Situ Buleud.
Sebab, jika selokan tersebut tidak dibersihkan air di selokan itu tidak akan mengalir bahkan akan menggenani rumah dinas PT KAI yang notabene masih dihuni oleh petugas.
Namun, ia juga mendukung akan adanya poemagaran tersebut.
Sebab, selain membuat aman para pejalan kaki, juga akan menertibkan jalur tersebut melihat jalur tersebut sudah double track. Tetapi, ia pun berharap agar PT KAI sebelum melanjutkan pekerjaan pemagaran tersebut terlebih dahulu memprioritaskan kepentingan warga.
“Seharusnya, PT KAI membuatkan dulu jalur jalan untuk warga. Khususnya, menyiapkan jalur untuk kendaraan roda empat. Karenanya, dengan tidak adanya jalur bagi kendaraan akan menghambat perekonomian warga. Kendaraan pengakut limbah warga (sampah) pun tidak akan masuk,” tegasnya.
Disamping itu, masih ditegaskan Asep Budi, kendaraan lain seperti ambulance apabila ada warga yang sakit pun tidak akan masuk.(*)
Editor : Dicky Zulkifly