Kenaikan Harga Rokok Angkat Industri Tembakau Rumahan

Foto : Ilustrasi.(Istimewa)

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memandang wacana penaikan harga rokok berdampak baik terhadap industri tembakau rumahan. Perokok berpenghasilan menengah ke bawah tidak mampu membeli rokok hasil produksi pabrik dalam negeri maupun merk impor.

Mereka akan beralih menghisap tembakau hasil produksi rumahan seperti ‘tembakau mole’, ‘tembakau tampang’ tradisional dengan lintingan daun aren atau kertas pahpir.

“Saya kira itu (kenaikan harga rokok, red) dampaknya bisa positif untuk industri tembakau rumahan. Perokok kelas menengah dan bawah, saya yakin akan beralih menghisap rokok tradisional, yang bisa dilinting pakai ‘daun kawung’ (daun aren) itu, atau kertas pahpir seperti orang tua dulu,” tilai Dedi di rumah dinasnya Jl Gandanegara No 25 Purwakarta hari ini Minggu (21/8/2016).

Baca Juga  Komitmen ACE Hardware Purwakarta Serap 70 Persen Karyawan dari Warga Lokal

Pro kontra terhadap wacana tersebut mulai bermunculan dari berbagai pihak, bahkan netizen di lini masa twitter meresponnya dengan tagar #TolakHargaRokok50ribu. Tagar tersebut sempat menduduki trending topic peringkat pertama di lini masa micro blogging.

Jika sistemnya dibangun dengan baik, maka tingkat kesejahteraan petani tembakau akan meningkat pesat akibat beralihnya konsumen rokok pabrikan menjadi konsumen rokok tradisional. Selama ini dia berpandangan bahwa pengusaha rokok pabrikan jauh lebih mendapat keuntungan dari industri rokok dibanding petani tembakau.

Baca Juga  PPI Jabar Desak Pemerintah untuk Kontrol Harga Daging Sapi

“Kalau segmennya sudah bergeser, saya yakin petani tembakau akan mendapat keuntungan yang besar. Karena saluran produksi dan distribusi rokok menjadi lebih pendek. Harga rokok tradisional dapat bersaing, petani tembakau juga sejahtera,” kata Dedi.

Melalui akun Facebook dan Twitter serta Instagram pribadinya, Dedi memposting tentang wacana kenaikan harga rokok ini. “Harga Rokok Rp50 ribu, siap-siap bako mole, bako tampang, kertas pahpir kebanjiran pesanan, perokok pun pasti ngahuleng setiap malam,” tulis Dedi. Postingan tersebut mendapatkan respon pro dan kontra dari para followersnya.(*)

Baca Juga  Didatangi BPKN RI, Pedagang Sembako Pasar Rebo Purwakarta Sampaikan Keluhan

Editor : Dicky Zulkifly