Polisi dan Ulama Tangkal Radikalisasi
Foto : Kapolres Serang AKBP Nunung Syaifudin.(Yusuf Stefanus – headlinejabar.com)
BANTEN, headlinejabar.com
Pencegahan masuknya paham kekerasan dan radikal, kian gencar dilakukan oleh pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bekerjasama dengan berbagai elemen masyarakat. Polri mulai menyosialisasikan ciri dan paham radikal yang harus diketahui dan diwaspadai oleh masyarakat.
Tidak hanya pihak kepolisian mencegah masuk dan berkembangnya paham radikal tentunya sepatutnya menjadi kewajiban semua elemen masyarakat.
Divisi Humas Mabes Polri melalui Biro Penerangan Nasyarakat terus melakukan sosialisasi bahaya paham radikal dengan mengajak tokoh-tokoh masyarakat dan kepemudaan yang kali ini dilakukan di Provinsi Banten. Salah satunya seperti yang dilakukan di Kepolisian Resort Serang.
Kapolres Serang AKBP Nunung Syaifudin menjelaskan, kegiatan ini dapat menginformasikan kepada masyarakat mengenai perkembangan ciri dan pemahaman radikal yang harus diwaspadai oleh masyarakat.
Ia pun berterimakasih atas tanggapan positif yang diberikan para tokoh masyarakat khususnya kalangan pondok pesantren di Provinsi Banten atas kerjasama dalam penangkalan paham radikal kekerasan.
“Kegiatan tangkal dan cegah terotisme ini tadi tidak hanya oleh kita tetapi, ini juga tidak lepas dari bantuan para tokoh ulama. Di sini banyak basis pesantren yang selama ini berada di wilayah Serang dan mereka support kita. Ada hal-hal yang menurut mereka tidak pas, menurut mereka bisa jadi potensi gangguan keamanan mereka memberikan informasi kepada kita dan ini cukup efektif,” jelas AKBP Nunung Syairifudin, Selasa (2/8/2016) malam.
Kalangan tokoh masyarakat, khususnya ulama menyambut baik kegiatan yang digalakan oleh Mabes Polres ini.
Ketua Majelis Pesantren Salafiyah Banten, H Matin Syarkowi menilai, kegiatan ini tidak hanya memberikan penjelasan mengenai paham radikal kepada masyarakat namun juga ikut mendengarkan masukan dari masyarakat.
“Saya menyambut baik ya, apalagi acara sosialisasi ini dikemas dengan mendengar dari masyarakat sehingga pihak kepolisian bukan hanya sosialisasi tapi saya menangkap ada satu suasana yang bagus juga menerima masukan dari masyarakat apa yang menjadi akar persoalan radikal. Sehingga ini menjadi bahan pikiran bersama untuk bisa ada solusi yang terbaik untuk meminimalisir gerakan-gerakan radikal,” ungkap H Matin Syarkowi.
Tidak hanya dilakukan di wilayah kepolisian Serang, kegiatan mencegah masuknya paham radikal ini juga dilakukan sejumlah wilayah lainnya di Provinsi Banten.
Termasuk kepada para santri di Pondok Pesantren Darel Azhar Kabupaten Lebak, masyarakat Kota Pandeglang, masyarakat Kota Cilegon hingga Kota Tangerang.(*)
Editor : Dicky Zulkifly