Agar Tak Ditutup Sekolah Pribadi Galang Dukungan Lewat Medsos
Foto : Ilustrasi.(Istimewa)
DEPOK, headlinejabar.com
Informasi yang berhembus dengan menuding Sekolah Pribadi Bilingual Boarding School Depok terafiliasi dengan Fethullah Gullen, nyatanya hingga saat ini kegiatan belajar masih normal.
Dalam rilis disebutkan, Pemerintah Turki meminta agar sembilan lembaga pendidikan yang disebutkan agar ditutup. Atas rilis tersebut, siswa dan orang tua mengaku kaget. Bahkan sebagai reaksi atas kabar tersebut siswa pun membuat tulisan “#savepribadi”.
Namun setelah ada pernyataan resmi dari Pemerintah Indonesia bahwa menolak permintaan Pemerintah Turki, saat ini siswa Sekolah Pribadi Depok sudah mulai tenang. Pada hari ini, para siswa sudah bisa lebih nyaman belajar tanpa adanya kabar yang membuat tidak nyaman.
“Kami cek hari ini di Depok berjalan normal. Siswa sudah senang kembali. Kami berterimakasih pada pemerintah karena sudah memberikan rasa aman,” kata Ketua Dewan Pembina Yayasan Yenbu Indonesia, Aip Syarifuddin di Depok, Senin (1/8/2016)
Diakui, sebelumnya ada rasa marah dari siswa dan orangtua lantaran Sekolah Pribadi dituding berafiliasi dengan gerakan Gullen. Bahkan sebelum adanya pernyataan resmi dari Pemerintah Indonesia pihaknya berencana mempertanyakan tudingan tersebut terhadap Kedutaan Besar Turki.
“Kami ingin tanyakan pada dubes apa dasarnya (tudingan tersebut). Padahal selama ini kami tidak pernah tahu (tudingan yang dimaksud). Namun pada hari Sabtu kemarin sudah ada pernyataan dari Seskab dan kami juga rapat jadi kami manut apa yang dilakukan pemerintah. Kami mengucapkan terimakasih pada pemerintah,” ucapnya.
Ditegaskan Aip bahwa Pribadi Bilingual Boarding School tidak ada kaitannya dengan Pemerintahan Turki. Yang ada, kata dia, keterkaitan antara Yayasan Yenbu dengan yayasan PASIAD. Namun kerjasama tersebut berakhir pada November 2015.
“Yang sepengetahuan kami bahwa yayasan itu bergerak di bidang pendidikan,” pungkasnya.(*)
Editor : Dicky Zulkifly