Butuh 3 Hari, Polri Pastikan Kebenaran Jenazah Santoso

Foto : Ilustrasi Operasi Tinombala.(Istimewa)

JAKARTAheadlinejabar.com

Melalui sejumlah proses identifikasi, Mabes Polri memastikan tewasnya gembong teroris Poso, Santoso. Kecocokan pada sidik jari menjadi salah satu bagian identifikasi yang menyakinkan pihak Mabes Polri.

Tewasnya orang yang diduga sebagai Santoso dalam operasi Tinombala, membuat pihak kepolisian terus melakukan proses identifikasi.

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar pun menjelaskan sejumlah langkah yang telah diambil dalam mengenali jenazah gembong teroris Poso tersebut.

Menurut Boy Rafli Amar proses identifikasi terhadap Santoso dilakukan dalam beberapa langkah. Mulai dari pengenalan ciri fisik oleh tahanan teror lainnya. Pengenalan tahi lalat pada wajah. Adanya bekas luka tembak di bagian paha dan identifikasi sidik jari.

Baca Juga  Presiden dan Wapres Akan Terima Kunjungan Wapres AS

“Kemudian juga berkaitan dengan identifikasi sidik jari, kebetulan yang bersangkutan pernah menjadi tahanan Polri pada tahun 2004 dan pernah diambil sidik jari. Itu ya cocok ya cocok artinya benar itu adalah santoso,” kata Boy Rafli baru-baru ini.

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan satu lagi proses identifikasi yaitu tes DNA. Untuk melakukan tes tersebut, tim identifikasi Mabes Polri telah mengambil sempel dari putri Santoso pada Selasa (19/7/2016) malam, dan melakukan uji Laboratorium dimana hasilnya akan diketahui tiga hari yang akan datang.

Baca Juga  Lenzing Tingkatkan Produksi Viscose Bertanggung Jawab

Pasca tewas Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur, Santoso yang tertembak oleh tim opertasi Tinombala 2016, Senin (18/7/2016) Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan berharap ke 19 orang yang masih buron  untuk turun menyerahkan diri.

“Kami akan tetap akan imbau 19 orang yang masih buron, karena bagaimanapun mereka warga negara Indonesia dan kalau masih mereka bisa turun (menyerahkan diri, red) saya rasa itu yang paling baik,” kata Menteri Luhut.

Baca Juga  Fadli Zon Sesalkan Keputusan Menkeu Pangkas Anggaran Sertifikasi Guru

Lebih jauh Luhut menjelaskan dengan tetap dikejarnya nya anak buah Santoso, operasi yang dilakukan TNI POLRI cukup efektif untuk menghalau mereka membentuk sel-sel baru.

“Karena tekanan dari operasi yang dilakukan TNI POLRI itu cukup efektif,” jelas Luhut. Ia menambahkan bahwa program tahun depan penjara pidana,teroris dan narkoba akan dipisah

“Sekarang kita juga suidah diputuskan presiden bahwa program tahun depan penjara pidana dengan terorisme dan juga dengan narkoba akan kita pisah,” tambah Menkopolhukam kepada wartawan di Istana.(*)

Editor : Dicky Zulkifly