Pasaran Lokal Menurun, Keripik Sehi Andalkan Pasar Kuliner Jakarta
Pengelola Pabrik Keripik Sehi, Kuswanda Ketika Ditemui Di Pabrik Penggorengan Singkong Di Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi
SUKABUMI, HeadlineJabar.com
Produsen keripik singkong legendaris merek Sehi asal Kota Sukabumi mengandalkan pasar kulinerJakarta sebagai tulang punggung usahanya. Ketika permintaan pasar di Sukabumi dan Cianjur menurun, keripik Sehi dapat memperluas distribusi produknya ke kawasan ibukota.
“Saat ini tulang punggung pemasaran untuk keripik Sehi mengandalkan pasar Jakarta. Untuk pemasaran Sukabumi dan Cianjur agak menurun,” kata pengelola pabrik keripik Sehi, Kuswanda ketika ditemui di pabrik penggorengan singkong di Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, Rabu (16/9/2015).
Dijelaskan Kuswanda, kenaikan permintaan keripik Sehi dari para pedagang kuliner Jakarta terjadi setelah dirinya dan beberapa pelaku UKM mengikuti pameran di PRJ. Saat mengikuti pameran, standnya didatangi banyak pengunjung yang sekalian meminta alamat dan nomor kontak pabrik keripik Sehi.
“Ini semua terjadi berkat promo di PRJ. Peningkatan pemasaran untuk daerah Jakarta meningkat pesat, bahkan pesat sekali,” ungkap Kuswanda.
Kondisi terakhir, Sehi mendapatkan pesanan 1.200 bungkus ukuran 350 gram yang dikirimkan dua kali dalam satu minggu. Di Jakarta, kata Kuswanda, keripik Sehi ukuran 350 gram laku terjual dengan harga Rp30 ribu/bungkus. Di Sukabumi dan sekitarnya, keripik dengan ukuran sebanyak itu dijual dengan harga Rp10 ribu.
“Untuk meraih pelanggan, kami harus menghasilkan produk unggulan dengan cita rasa yang tinggi. Salah satu caranya melakukan seleksi yang ketat terhadap bahan baku,” ujar Kuswanda.
Sehi tidak serampangan menerima singkong dari tengkulak atau petani. Singkong yang diterima harus memenuhi persyaratan dari segi unsur tanah, bibit, dan teknik penanaman. Kuswanda hanya mau membeli singkong yang memenuhi persyaratan-persyaratan standar produk Sehi.
“Kualitas singkong yang tinggi akan menghasilkan citra rasa singkong yang khas dan melekat dalam ingatan,” ujarnya.
Keripik Sehi yang usahanya dimulai tahun 1988 termasuk salah satu legenda kuliner di Kota Sukabumi. Nama Sehi merupakan akronim dari sepeda hitam yang mengacu pada alat transportasi yang digunakan orang tua Kuswanda saat memasarkan keripik olahannya pada tahun-tahun pertama.(rie)