PNS Perbatasan Sempatkan Waktu Antar Anak di Hari Pertama Masuk Sekolah

Foto : Beberapa orang tua siswa yang merupakan pegawai negeri dipil (PNS) di perbatasan Depok-Tangerang Selatan tak menyia-nyiakan kesempatan mengantar anak di hari pertama sekolah.(Yopi Setyabudi – headlinejabar.com)

DEPOKheadlinejabar.com

Menanggapi surat edaran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang mengimbau orang tua untuk mengantarkan anak-anaknya di hari pertama masuk sekolah disambut positif. Beberapa orang tua siswa yang merupakan pegawai negeri dipil (PNS) di perbatasan Depok-Tangerang Selatan tak menyia-nyiakan kesempatan ini.

Irma salah satu orang tua siswa yang merupakan PNS dari Pemkot Tangsel menyambut positif himbauan Kementrian Pendidikan yang mengajak orang tua untuk mengantarkan anaknya di hari pertama masuk sekolah.

Baca Juga  Ngeri... Ribuan Anak di Depok Terlantar Akibat Kisruh PPDB

“Saya kebetulan bekerja di Pemkot Tangsel di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah,menurut saya himbauan pak menteri sangat bagus bagi kami orang tua karena kami dapat melihat langsung anak kami dan yang paling penting adalah no telpon walikelas agar orang dapat kenal dan berkomunikasi langsung,” jelas Irma, Senin (18/7/2016)

Hal senada juga di ungkapkan oleh PNS dari Pemkab Cibinong Citra yang mengantarkan anaknya ke sekolah Amec yang berada di perbatasan antara Depok dan Tangsel menurutnya dirinya merasa sangat terbantu dengan adanya surat edaran dari Kementrian Pendidikan yang mengimbau agar orang tua dapat mengantarkan anak-anaknya dihari pertama sekolah.

Baca Juga  Tes SBMPTN di UI Terganjal Masalah Komputer

“Jelas sangat membantu karena saya juga perlu tau wali kelas anak saya no telpon nya dan yang paling penting saya memberikan semangat kepada anak saya agar semangat dihari pertama,” jelasnya.

Sementara itu Direktur Yayasan Al-ma’mun Education Center (Amec) Ma’mun Ibnu Ridwan mengatakan bahwa kegiatan Mos yang selama ini diterapkan di sekolah tersebut telah di hapus dan di gantikan oleh Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) sesuai dengan instruksi Kementrian Pendidikan.

“Kita dapat edaran itu baru tiga hari yang lalu jadi ya kita perlu sosialisasi kan ke guru-guru dan osis karena kebanyakan dari mereka protes karena dulu kita untuk mendapatkan jaket almamater itu tidak mudah oleh sebab itu perlu pendekatan terhadap pengurus osis,” terangnya.

Baca Juga  Purwanto: PPDB Purwakarta Jujur, Merata dan Berkeadilan

Dalam pelaksaan PLS sendiri di sekolah Amec osis tidak dilibatkan osis hanya menerangkan siapa-siapa saja pengurus osis dan apa saja kegiatannya.

“Sekali lagi dalam pelaksaan PLS Senior tidak di libatkan mereka hanya mengenalkan diri itu pun di dampingi oleh guru jadi sekarang osis hanya sebagai nara sumber bukan lagi guru,hal ini untuk menghindari kontak langsung antara senior dan juniornya,” tandasnya.(*)

Editor : Dicky Zulkifly