Ibu Bapak, jangan Lupa Besok Antarkan Anaknya di Hari Pertama Sekolah

Foto : Seorang ibu tengah mengantar anak yang masuk di tingkat satuan pendidikan sekolah dasar (SD). Terkait dengan ini, pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan imbauan orang tua mengantar anak di hari pertama mereka masuk sekolah.(Istimewa)

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Ibu bapak, jangan lupa Senin (18/7/2016) besok sempatkan waktunya untuk mengantar anak di hari pertama masuk sekolah. Dengan mengantar anak ke sekolah di hari pertama masuk, ini dapat mendukung aspek psikologis anak didik, khususnya motivasi dalam belajar. Apalagi dengan lingkungan, teman dan guru baru anak biasanya cenderung menutup diri.

Dengan mengantar anak di hari pertama sekolah, orang tua dapat berinteraksi dan menetahui langsung lingkungan belajar anak didik. Sebagaimana anjuran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), orang tua diimbau meluangkan waktu mengantarkan anak di hari pertama sekolah. 

Anjuran ini didasarkan pada Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2016. “Untuk hari pertama sekolah, kami tak mewajibkan, tetapi menganjurkan orangtua mengantarkan di hari pertama sekolah,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, di kawasan car fre day Jakarta, Minggu (17/7/2016).

Baca Juga  Presiden Kunjungi BEI Usai Libur Panjang

Pentingnya orangtua mengantar anak ke sekolah, kata Anies, karena orangtua perlu komunikasi dengan pendidik anak di sekolah. “Pendidikan itu kolaborasi antara pendidik di rumah dan pendidik di sekolah. Kolaborasi hanya bisa terjadi jika ada komunikasi. Karena itu kita memulai komunikasi di hari pertama,” kata Anies.

Dirinya menambahkan, komunikasi harus dimulai sejak anak pertama ke sekolah. Sebab di situ anak akan bertemu dengan wali kelas baru, lingkungan sekolah baru sehingga akan menimbulkan dampak positif bagi anak.

Selain itu, jika di kemudian hari timbul masalah di sekolah, maka pihak sekolah dan orang tua lebih mudah berkomunikasi. Hal ini juga menghindari konflik akibat persepsi yang salah antara kedua belah pihak.

“Di sisi lain kalau ada masalah, di sekolah dan keluarga, ditangani lebih cepat karena bisa berkomunikasi. Selama ini orangtua dan guru kurang berinteraksi. Bahkan kalau ada masalah penyelesaiannya sendiri-sendiri, lalu muncul konflik,” katanya. 

Baca Juga  Disnakersostrans Data 23 Warga Purwakarta Sempat Jadi Anggota Gafatar

Sementara Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyambut baik Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Anies Baswedan Nomor 4 Tahun 2016 tentang  Hari Pertama Sekolah tertanggal 11 Juli 2016. Melalui surat ini, Kemendikbud memandang perlu ada kampanye Hari Pertama Sekolah agar para orang tua bisa mengantarkan anaknya di hari pertama.

“Saya meminta, seluruh masyarakat Jawa Barat yang memiliki anak baik SD, SMP atau SMA sekalipun di keluarga masing-masing untuk mengantar anaknya di pagi-pagi,” ujar Heryawan yang akrab disapa Aher kepada wartawan akhir pekan lalu.

Menurut Aher, dia pun meminta para orang tua yang bekerja agar tetap bisa mengantar anaknya ke sekolah di hari pertama, Senin (18/7/2016) besok. Aher berharap, kantor atau perusahaan bisa memberikan dispensasi apabila pada orang tua terlambat datangke kantor Senin nanti.  

Aher pun memberikan izin kepada para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintahannya apabila terlambat datang bekerja karena mengantar anaknya ke sekolah di hari pertama.”Mengantar anak ke sekolah untuk masa depan, untuk kebaikan negara. Sebagaimana dia (ASN) mengantar anak juga untuk melayani publik demi kebaikan negara juga,” katanya.

Baca Juga  BPN Tunggu Evaluasi Notaris

Aher menilai, program kampanye tersebut merupakan terobosan yang sangat baik. Hal ini sebagai sebuah simbol yang bisa menghadirkan generasi masa depan yang lebih baik.”Generasi yang baik itu generasi yang terdidik secara formal dan terdidik juga secara nonformal seperti di rumah, dekat dengan orang tuanya,” kata Aher.

Hal tersebut, kata Aher, bisa menjadi referensi baik bagi sang anak. Oleh karena itu, meskipun mengantar anak ke sekolah adalah tindakan sederhana namun bisa menggambarkan sebuah perhatian luar biasa yang diberikan orang tua dan memiliki makna dalam bagi masa depan anak.

“Mungkin pagi-pagi jam 6.30 WIB sudah berangkat ke sekolah, kan di sekolah jam 7 mulainya. Kemudian dari sekolah pergi ke kantor, mungkin terlambat 15 menit sampai setengah jam gak masalah,” kata dia.(ist)


Editor : Dicky Zulkifly