Isak Tangis Keluarga Sambut Kedatangan Jenazah Serda Yogi

Foto 1 : Jenazah korban jatuhnya Helicopter Bell 205 di Sleman Yogyakarta, Serda Yogi Risci Sirait (21) tiba di rumah duka Gang Berkah Kelurahan Kalibaru Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (9/7/2016). Kedatangan jenazah kontan disambut isak tangis haru oleh keluarga maupun kerabat korban.(Yopi Setyabudi – headlinejabar.com)

DEPOK, headlinejabar.com

Korban jatuhnya Helicopter Bell 205 di Sleman Yogyakarta, Serda Yogi Risci Sirait (21) tiba di rumah duka Gang Berkah Kelurahan Kalibaru Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (9/7/2016). Kedatangan jenazah korban kontan disambut isak tangis haru oleh keluarga maupun kerabat korban.

Baca Juga  Sandiaga Ajak Lari Zulkifli, Bahas Pilpres Juga?

Keinginan terakhir korban yang mengeluh ingin pulang kampung belum terkabul. Hal tersebut dikatakan paman korban, Jogkiman Simarmata (57) keponakannya itu paling disayangi dari keponakan lainnya.  Korban Serda Yogi sempat ingin pulang kampung jika berhasil menjadi anggota TNI.

“Cita-cita korban selain bisa menjadi anggota TNI AD, juga dapat pulang kampung ke kampung halaman masing-masing orang tuanya di Pulau Samosir sebagai wujud rasa syukur karena telah menjadi anggota TNI,” ujar Jogkiman kepada awak media.

Foto 2 : Penampakan bangkai pesawat Helicopter Bell 205 yang jatuh di Sleman Yogyakarta menewaskan awak pesawat Serda Yogi Risci Sirait (21).(Yopi Setyabudi – headlinejabar.com)

Jogkiman merasa bangga terhadap kerja keras keponakannya tersebut usai lulus SMA langsung mengikuti tes masuk Akmil, Akpol namun tidak lolos.

Baca Juga  Wapres Apresiasi Program Sertifikasi Halal Gratis

“Keponakan saya sudah dua kali mengikuti tes masuk TNI maupun Akpol namun gagal. Tes yang ketiga kalinya masuk Bintara Penerbangan Angkatan Daerah keterima dengan perolehan prestasi ranking 1 terbaik di angkatanya seluruh Indonesia,” katanya.

Selain itu korban berasal dari keluarga TNI yaitu almarhum bapak korban merupakan seorang tentara. 

“Saya sangat berduka sekali atas kematian keponakan saya. Namun, konsekuensi dalam tugas sebagai anggota TNI meninggal dalam tugas sesuatu kebanggaan dalam kesatuan TNI. Sehingga harus bisa diterima dengan ikhlas,” ungkapnya.

Baca Juga  Blusukan di Kompleks Maasvlakte II, Presiden Jokowi Dapat Ini

Lebih lanjut Paman korban mengungkapkan bahwa dirinya dan segenap keluarga sudah merasa ikhlas dengan kepergian keponakan nya yang paling di sayang.

“Saya terima dan pasrah karena kita tau resikonya begitu dia mau menjadi tentara,tidak ada yang disalahkan dalam hal ini kami pihak keluarga menerima dan ikhlas,” tandasnya.(*)

Editor : Dicky Zulkifly