Jalan Penghubung Dua Desa di Purwakarta Ini Rusak Parah

PURWAKARTA, headlinejabar.com 

Jalan akses transportasi penghubung ke berbagai wilayah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat ini, mengalami kerusakan. Jala tersebut menghubungkan antara Desa Wanawali sebagai jalan alternatif menghubungkan Kampung Ciparung Mulya dan Cibendasari, Desa Cipinang, Kecamatan Cibatu Purwakarta.

Warga Kampung Ciparung Mulya dan Cibendasari, Desa Cipinang, Cibatu, sebelumnya mengeluhkan rusaknya jalan penghubung desa yang sudah berlangsung lebih dari 10 tahun. Meski jalan itu sudah pernah diaspal, namun kondisi jalan berangsur-angsur lapuk dimakan usia hingga sekarang berubah menjadi jalan yang hanya dilapisi tanah serta lumpur layaknya seperti kubangan kerbau.

Baca Juga  Pemkab Purwakarta Bangun Lima Saluran Irigasi

Kepala Desa Cipinang, Kecamatan Cibatu, Ahmad mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali mengirimkan pengajuan kepada Pemkab Purwakarta. Namun hingga saat ini pengajuan itu belum juga digubris.

“Hingga saat ini pengajuan yang kami sampaikan dalam bentuk proposal pengajuan itu tidak ada realisasinya,” terang Kades Ahmad kepada wartawan, Rabu (15/6/2016).

Ahmad mengakui, dari panjang jalan 1.465 meter, kerusakan yang  paling parah berada di RW 03 Kampung Cipinang Mulya dan RW 02 Kampung Cibendasari, Desa Cipinang, Kecamatan Cibatu, Purwakarta, yaitu sepanjang 500 meter.

Baca Juga  Dedi Mulyadi Sambangi Rokayah Jelang Persidangan

Karena belum ada perbaikan di Kampung Cipinang Mulya serta di Kampung Cibendasari dan Cipinang Karya, ia kerap menjadi bulan-bulanan warga yang mempertanyakan kinerja aparat desa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Jumlah kepala keluarga yang tinggal di RW 02 sebanyak 800 keluarga dan di RW 03 sebanyak 600 keluarga yang selama ini memanfaatkan jalan itu dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari,” ungkap Ahmad.

Baca Juga  Bupati Purwakarta Gratiskan Pelayanan KB di Hari Keluarga Nasional

Selain itu, ia mengaku miris saat musim hujan, saat anak-anak sekolah terpaksa harus menenteng sepatu karena jalan yang dilaluinya dipenuhi lumpur.(*)


Editor : Dicky Zulkifly