Mall Modern Purwakarta, Warga Pasar Maunya Seperti Apa?

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Ikatan Warga Pasar (Iwapa) Pasar Jumaah kembali mendatangi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupate Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (25/5/2016). Kedatangan mereka tak lain untuk meminta kejelasan berlanjut, soal rencana pembangunan Hotel Education Mall The Walk Purwakarta. Para pedagang diterima langsung oleh jajaran Komisi II DPRD Purwakarta.

Anggota Komisi II DPRD Purwakarta Asep Milah menerangkan, sampai saat ini berkas rencana pembangunan sudah dikembalikan dan tidak ada pembahasan berlanjut. Pun demikian, panitia khusus (Pansus) sudah dibubarkan. Dalam artian, pembangunan Hotel Education Mall The Walk Purwakarta belum bisa dilaksanakan.

Baca Juga  Melirik Riwayat Penurunan Harga BBM, 10 Tahun Terakhir

“Warga pasar maunya seperti apa. Dokumen pembangunan mall modern sudah dikembalikan karena belum memenuhi kejelasan,” jelas Milah dalam paparannya.

Dari pihak pedagang mempertanyakan, sebetulnya apa yang menjadi motivasi dan landasan pemerintah daerah, sehingga bersikeras untuk membangunan mall modern di atas lahan Pasar Jumaah.

“Seperti apa sih rencana pemerintah daerah ini. Bisa tidak dijabarkan oleh bapak-apak di dewan ini,” terang salah satu pedagang.

Baca Juga  DKUPP Purwakarta Dukung Pertumbuhan Wirausaha Baru Industri Kecil Menengah

Kompak warga pasar menginginkan pembangunan mall modern itu batal. “Kami ingin mendorong anggota dewan menolak tentang masalah pembangunan mall modern. Nasib kami mau dikemanakan. Kami akan seperti apa nantinya,” ujar Iwan, ketua Iwapa Pasar Jumaah.

Asep Millah kembali menanggapi. Ia faham betul apa yang menjadi masalah selama ini. Milah menegaskan, pembangunan mall modern di Pasar Jumaah tidak harus jadi masalah, seperti yang sudah-sudah.

Baca Juga  Jendela UMKM Purwakarta Masih Lemah

“Kita akan menindaklajuti masalah ini. Jangan sampai ada embel-embel politik. Yuk kita duduk bersama-sama menindaklajuti persoalan ini. Surat dan berkas pembangunan mall ini sudah dikembalikan. Jadi tidak akan terjadi pembagunan tersebut,” ujar Milah.(*)


Editor : Dicky Zulkifly