Semar Gugat, Pemerintah Tutup Mata. Terkait Sejarah Kelam, Soal Komunis?

DEPOK, headlinejabar.com
Serikat Mahasiswa Progresif (Semar) Universitas Indonesia (UI) menggelar aksi unjuk rasa dengan memberikan pernyataan sikap di halaman Stasiun UI, Kamis (19/5/2016). Aksi dilakukan untuk kembali mengingatkan masyarakat di bulan Mei ini merupakan bulan penuh sejarah. Dimana pergolakan Republik terjadi, empat mahasiswa Trisakti tewas diterjang peluru.
“Kami ingin agar masyarakat tidak lupa bahwa di bulan Mei berbagai kerusuhan timbul yang bersifat masif dan terorganisir yang pada puncaknya tumbannya rezim orde baru,” jelas Putut salah satu koordinator aksi di halaman Stasiun UI.
Putut menyampaikan bahwa di zaman reformasi dan demokrasi ini teryata masih banyak hal-hal yang seharusnya itu mendapat dukungan pemerintah, kenyataannya malah sebaliknya. Pemerintah justru membatasi dalam hal mengemukakan pendapat.
“Kami mahasiswa agar kebebasan untuk mengutarakan pendapat di muka publik itu tidak di halang-halangi serta kebebasan berekpresi di lingkup akademis juga tidak di batasi,” papar Putut.
Sejarah yang ada di negeri ini patut menjadi kajian akademis, tidak sebaliknya pemerintah menutup semua akses dan memberangus kebebasan dalam mempelajari sejarah. Khususnya yang berbau komunisme.
“Di sini kita juga membawa banyak buku. Dimana buku ini dilarang untuk kita bedah. Ini aneh karena ini adalah sejarah bangsa. Jadi kita wajib tahu ada apa dengan sejarah bangsa ini,” terang Putut.
Lebih lanjut dirinya menegaskan, mahasiswa tidak perlu takut dengan ancaman dan tekanan. Karena menurutnya, sebagai mahasiswa sudah sepatutnya memberikan informasi terkait sejarah kelam bangsa ini kepada masyarakat.
“Kita jangan pernah takut untuk mempelajari buku tersebut karena kita adalah orang terpelajar jangan niat kita untuk mempelajari buku di halangi oleh negara,” tegas dia.(*)

Reporter : Yopi Setyabudi
Editor : Dicky Zulkifly
Baca Juga  Presiden Jokowi Berikan 1000 KIP di Malang