Program perelek (iuran beras, red) di Desa Cilegong Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, berjalan mulus. Desa ini menyiapkan pelaporan data perelek melalui SMS center sampai media sosial twitter.
“Sesuai intruksi dari bupati program perelek di desa kami berjalan lancar. Jadi di masing-masing RT, mekanismenya ketua RT mempunyai tugas tiap hari, tiap sore, masing-masing mengumpulkan perelek yang ada. Dihimpun dari setiap rumah warga masyarakat Desa,” jelas Dadang, Kepala Desa Cilegong Purwakarta, Kamis (12/5/2016).
Adapun penghasilan dana perelek tersebut, dilaporkan setiap harinya lewat sms senter maupun twitter oleh ketua RT, sesui pengumpulan. Ketua RT mempunyai kewajiban untuk melaporkan secara tertulis di setiap minggunya, untuk pengumpulan perelek tersebut.
“Dari laporan itu, pertama jumlah beras dari RT tersebut ada berapa liter jumlahnya. Dan ada berapa jumlah warga Cilegong yang membutuhkan beras tersebut. Yang tidak punya beras atau yang tidak mampu, bisa dibantu dengan perelek ini,” kata Kades Dadang.
Dengan pengeluaran beras itu, kata Dadang, setelah terkumpul beberapa lama tidak ada pengeluaran sumbangan maka kualitas beras akan rusak dan berkurang.
“Dari beras perelek, oleh RT bisa diuangkan. Uang tersebut untuk warga yang sakit dan kebutuhan transport ke rumah sakit. Sifat untuk pelaporan data itu tetap berbentuk beras, dan setelah ada pelaporan dari RT ke desa, desa harus melaporkan setiap hari Selasa, ke kecamatan. Dilaporkan lagi ke kabupaten melalui kecamatan,” pungkas Dadang.(*)