Depok Heboh, Tersebar Leaflet Lengkap dengan… Mirip Kampanye LGBT

DEPOK, headlinejabar.com
Warga asal sekitaran Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat, mendatangi kantor DPRD setempat, Kamis (5/5/2016). Kedatangan mereka tak lain untuk menyampaikan seputar ketidaksukaan atas leaflet sosialisasi penyebaran HIV/AIDS tak senono.
Leaflet beredar di RT 01 RW 03 Kelurahan Bojong Pondok Terong Kecamatan Cipayung Kota Depok. Gambar dalam leaflet dinilai cukup vulgar dengan model gambar tiga orang laki-laki sedang berpelukan, atau laki suka laki (LSL). Leaflet ini dipasang dengan penjelasan mengenai dampak dari HIV AIDS.
Berdasarkan pengakuan warga, leaflet tersebut tersimpan di dalam tas kecil lengkap dengan empat buah kondom dan satu lubricant atau minyak pelumas. Sebelumnya leaflet ini disebar bebas ke warga di jalanan.
Anggota Komisi D DPRD Kota Depok Pradana Mulyoyunanda ikut angkat bicara soal ini. Menurutnya,  ada warga yang mengadu perihal leaflet tersebut. Seharusnya, pembagian tersebut harus tepat sasaran. Jangan dibagikan di jalan dan tidak kepada warga awam.
Pradana melihat, isi dari leaflet bila ada yang tidak mengerti, seperti mengajak untuk melakukan LSL atau kampanye lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
“Bagaimana kalau anak-anak melihat, tidak baca isinya tapi lihat gambarnya saja. Tentu berdampak tidak baik bagi perkembangan mereka,” tutur Pradana kepada headlinejabar.com, di DPRD Kota Depok.
Aduan warga tersebut langsung ditindak dengan melapor ke UPT Puskesmas Cipayung dan Babinsa setempat. Karena dalam kegiatan pembagian tersebut ada di lokasi kantor kelurahan dan sedang dalam rangkaian acara.
“Lemahnya pengawasan Dinkes Depok terlihat dari adanya pembagian leaflet tersebut. Ini sangat jelas Dinkes kecolongan,” ucapnya.
Pradana meminta Dinkes Depok agar menyelidiki pembagian leaflet tersebut. Harus ada yang bertanggung jawab, leaflet tersebut bisa dikatakan sebagai leaflet gelap karena tidak ada organisasi pihak yang bertanggung jawab.
“Kalau seperti ini tanggung jawab siapa, karena yang menyebarkan pihak kedua bukan Dinkesnya. Seharusnya Dinkes tahu karena penyebaran ini saat UPT Puskesmas Cipayung mengadakan acara,” terang dia.
Sementara itu, Suheni warga Jalan Rawa Indah RT 01 RW 03 Kelurahan Bojong Pondok Terong mengaku kaget saat datang ke kantor kelurahan dan diberikan satu tas kecil tersebut. Melihat isinya, ia semakin kaget, apalagi gambarnya sangat vulgar.
“Saya datang mau urus e-KTP trus ada beberapa laki-laki memberikan tas kecil dibagi-bagikan ke yang datang ke sana. Pas saya buka kaget. Untung tidak diambil anak saya,” terang dia.(*)

Reporter : Yopi Setyabudi
Editor : Dicky Zulkifly
Baca Juga  Hadiri Pelantikan Pengurus PWI Jabar, Ridwan Kamil: PWI Harus Juara