Dalam peringatan Hari Buruh Seduni (May day) Minggu (1/5/2016), sejumlah karyawan maupun karyawan kontrak yang tergabung dalam Serikat i News TV Bersatu (SKIB), menyesalkan atas intimidasi yang dilakukan manajemen.
Ketua SKIB Iman Lesmana menyayangkan kesewenang-wenangan manajemen atas intimidasi seputar berdirinya Serikat i News TV Bersatu di MNC Grup.
“Kami mengimbau agar i News atau pihak MNC Grup untuk tidak sewenang-wenang apa lagi mengintimidasi kawan-kawan serikat pekerja yang saat ini keberadaannya sudah jelas hukum,” terang Iman kepada headlinejabar.com, di tengah aksi peringatan May Day di Jakarta.
Intimidasi dalam hal ini pemecatan karyawan MNC. Padahal masa kerja karyawan diatur dalam Undang-Undang No 13 tahun 2003 pasal 59.
“Dimana teman-teman yang seharusnya menjadi karyawan tetap malah di-PHK akibat keikutsertaan serikat pekerja,” kata Iman Lesmana.
Iman berharap serikat pekerja yang dipimpinnya dapat bekerja sama dan bersinergi bersama MNC Grup sebagai stasiun televisi terbesar se-Asia Tenggara.
“May day kali ini lebih ingin menyuarakan, kami bukan musuh perusahan. Kami adalah mitra yang ingin berjalan bersama sekaligus mewujudkan teman-teman akan kesejahteraan,” tegas Iman.
Puluhan karyawan tetap maupun kontrak menuntut upah yang layak dan kesejahteraan terhadap perusahaan. Iman mengakui semua harapan itu belum juga terelasisasi sampai saat ini. Iman menegaskan, jurnalis juga buruh, dan buruh adalah ujung tombak kemajuan bangsa.
“Kami menuntut upah layak dan kesejahteraan karyawan yang hingga kini tidak terealisasi di lingkungan MNC Grup,” tandas dia.
Iman Lesmana menambahkan, hingga saat ini upah MNC Group belum mengikuti UMP DKI Jakarta yang sudah sah diberlakukan sejak januari 2016 lalu.
“Upah pekerja media di lingkungan MNC Grup, hingga saat ini belum mengikuti UMP DKI yang sudah sah diberlakukan sejak januari 2016 lalu,” terang Iman Lesmana.(*)
