Di London, Jokowi Sebut Kondisi Ekonomi Dunia Melemah

LONDON, headlinejabar.com
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyebut kondisi ekonomi dunia kini tengah melemah. Hal ini berpengaruh pada kebijakan ekspor banyak negara. Termasuk negara-negara di dunia, banyak terpengaruh dampak globalisasi ini. Semisal Tiongkok dengan transisi perekonomiannya. Eropa dipandang Jokowi sedang menghadapi isu keamanan dan sosial.
“Pelemahan yang terjadi justru menjadi peluang bagi kami untuk melakukan reformasi ekonomi. Memang ada yang setuju dengan reformasi dan tidak sedikit yang menolaknya. Tapi kami tegaskan bahwa reformasi harus berjalan dan terus berjalan,” ujar Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan sejumlah pemimpin lembaga keuangan Internasional di Grosvenor House, London, Inggris, Selasa (19/4/2016).
Fokus reformasi yang ditekankan Indonesia, yakni keterbukaan dan kompetisi. “Kami harus terbuka dan tidak mungkin lagi menjadi tertutup,” kata Jokowi.
Kompetisi akan membawa perbaikan. Presiden memberikan contoh apa yang terjadi di sektor penerbangan, di mana pada awalnya hanya terdapat tiga maskapai penerbangan. 
“Tapi setelah terbuka, kini telah terdapat 70 maskapai penerbangan. Bahkan dengan kompetisi yang sangat ketat Garuda nyaris bangkrut dua kali,” terang Jokowi.
Saat ini, industri penerbangan telah tumbuh tiga kali lipat. Karena kompetisi yang sangat ketat. “Tiket menjadi lebih murah dan masyarakat memiliki banyak pilihan penerbangan,” ujar Presiden Jokowi.
Bahkan Garuda berhasil bangkit, dan kini telah menjadi satu dari tujuh maskapai penerbangan terbaik dunia dan diberi lima bintang. Kompetisi seperti itu juga dialami oleh sektor perbankan, stasiun pengisian bahan bakar dan bioskop. 
“Sekarang kami melakukan deregulasi dan membuka banyak sektor,” ucap Presiden Joko Widodo.
Turut hadir dalam pertemuan ini Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo.
Sebelum pertemuan, Menkeu Bambang menjelaskan kepada wartawan yang ikut dalam rombongan kepresidenan. Melalui pertemuan ini diharapkan para investor mendengarkan langsung visi dari presiden dan komitmen Pemerintah Indonesia untuk menjaga stabilitas perekonomian, serta selalu berupaya untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Yang ingin kita capai adalah agar mereka selalu percaya kepada kinerja ekonomi Indonesia dan selalu percaya pada arah pengelolaan ekonomi di bawah pemerintahan Presiden Jokowi,” ujar Menkeu.
Di antara delegasi lembaga keuangan internasional yang hadir antara lain Goldman Sachs, JP Morgan Asset Management, Schroder, Fitch Ratings dan London Stock Exchange Group.(*)

Reporter : Yusup Stepanus
Editor : Dicky Zulkifly
Baca Juga  470 Ton Sampah Diangkut dari Kolong Tol Wiyoto Wiyono