Pancasila sebagai dasar negara wajib untuk diaplikasikan dalam kehidupan berbangsa terutama bagi generasi muda. Saat ini banyak generasi muda yang tak mengerti akan Pancasila dan urutan dari sila pertama sampai sila kelima.
Ini disampaikan Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia Tri Sutrisno pada acara Kajian Amandemen UUD 45 di Balai Sidang Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI), Senin (18/4/2016)
“Orang Indonesia itu harus tahu Pancasila. Kalau orang Indonesia tidak hafal Pancasila, maka dia penindas, kalau orang Indonesia dan orang yang beragama maka harus tahu Pancasila,” tegas Tri.
Namun dirinya merasa optimis dengan generasi muda yang ada saat ini. Di mana masih ada sekelompok mahasiswa yang masih peduli dengan membedah apa itu Pancasila serta mengkaji Amandmen UUD 45.
“Jika saja kurikulum dari mulai sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi dimasukkan kembali apa itu nilai-nilai kebangsaan, maka saya yakin value Pancasila akan kembali melekat tetapi caranya melekat harus menguasai ilmunya dahulu cara dengan difahami kemudian dihayati,” paparnya.
Lanjut Tri, ancaman di era global saat ini ada dua yaitu fisik dan non fisik. “Ancaman saat ini bukan lagi perang karena buat negara-negara modern perang sudah bukan lagi gaya mereka tetapi non fisik yang mereka lakukan seperti ideologi, politik, teknologi dan budaya dan informasi karena apabila kita tidak siap maka hancur lah sudah,” ujarnya.
Menurutnya bangsa Indonesia harus menjadi bangsa yang pandai dalam menguasai sebuah teknologi karena tanpa ilmu maka bangsa ini dapat dimanfaatkan oleh bangsa lain.
“Apa yang kita punya saat ini manfaatkan jangan dipergunakan untuk hal-hal yang tak perlu saja. Karena dengan teknologi kita bisa membaca, melihat dunia,” tutupnya.(*)