Program Gemar Makan Ikan, Gebrakan Pemkab Purwakarta untuk Cegah Stunting

Kepala Diskannak Purwakarta, Ida Siti Hamidah.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta memiliki gebrakan baru dalam upaya melakukan pencegahan stunting. Stunting harus dicegah, untuk menyelamatkan masa depan generasi.

Stunting merupakan kondisi ketika tinggi badan anak lebih rendah dari rata-rata anak seusianya, yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis. 

Stunting dapat berdampak pada perkembangan otak dan kognitif, kekebalan tubuh, serta metabolisme anak. 

Beberapa penyebab stunting, di antaranya, asupan gizi yang tidak mencukupi selama kehamilan dan masa pertumbuhan anak, pola asuh yang salah, sanitasi lingkungan yang buruk, keterbatasan akses fasilitas kesehatan. 

Pemkab Purwakarta melalui Dinas Peternakan dan Perikanan (Diskannak) setempat membuat gebrakan program gemar makan ikan.

Program ini dibentuk bukan tanpa dasar. Karena produksi ikan melimpah, warga Kabupaten Purwakarta malah tidak doyan makan ikan. Karenanya, Pemkab Purwakarta menggalakkan program gemar makan ikan.

Baca Juga  Tips Bupati Anne: 6 Langkah Mencuci Tangan dengan Sabun

“Warga di sini lebih suka makan daging ayam atau daging sapi. Mereka malah tidak suka makan ikan, padahal produksi ikan kita melimpah,” ujar Kepala Diskannak Purwakarta, Ida Siti Hamidah, Senin 14 Oktober 2024.

Untuk itu, lanjut Ida, salah satu menu makanan yang diberikan kepada warga yang terkena stunting adalah ikan lele.

Agar warga mau makan ikan, setidaknya ikan yang sudah dibagikan secara gratis. Ida mengatakan, ikan yang dibagikan ke warga berupa bibit, dan ember yang digunakan untuk media pemeliharaannya.

“Bibit yang diberikan sebanyak 300 ekor bibit lele. Memang tidak akan tumbuh semua, karena ada beberapa yang mati. Namun setidaknya, menu ikan sudah tersedia secara gratis untuk mereka,” katanya.

Baca Juga  Yoga Dapat Meringankan Stress Pada Ibu Hamil

Di sisi lain, Kabupaten Purwakarta sebagai daerah penghasil ikan di Jawa Barat dengan adanya waduk Jatiluhur dan Cirata, untuk itu harus mampu memanfaatkan potensi tersebut menjadi olahan yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

Ida mengatakan produksi ikan air tawar itu dihasilkan melalui budidaya ikan air tawar di keramba jaring apung Waduk Jatiluhur dan Waduk Cirata. dari total produksi 108.475 ribu ton ikan air tawar, produksi terbesarnya dihasilkan dari ikan air tawar keramba jaring apung Waduk Jatiluhur dan Waduk Cirata, yang mencapai 106.155 ribu ton.

“Selain itu juga dihasilkan dari budidaya kolam air deras dan kolam air tenang yang tersebar di 17 kecamatan di seluruh wilayah Purwakarta,” terangnya.

Baca Juga  Pandemi sebagai Kawah Candradimuka Pengasah dan Penguji Kebersamaan Bangsa Indonesia

Kemudian produksi dari kolam air tenang sebanyak 1.887,50 ton, dan kolam air deras yang mencapai 432,87 ton. Budidaya kolam air tenang dan kolam air deras ini dikelola oleh 123 kelompok petani ikan air tawar.

“Produksi perikanan di KJA (keramba jaring apung) Waduk Jatiluhur dan Waduk Cirata masih menjadi paling besarUntuk jenis ikan yang dihasilkan meliputi ikan nila, ikan mas, ikan bawal, dan ikan patin. Sementara melalui kolam air tenang dan kolam air deras, jenis ikan yang banyak dibudidayakan adalah jenis ikan Gurame,” kata Ida.