Ngeluh, SDN 1 Neglasari Darangdan Purwakarta Tak Punya Ruang Kantor

PURWAKARTA, headlinejabar.com
Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Neglasari di Desa Neglasari Kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mengeluh  tidak mempunyai ruangan khusus kantor kepala sekolah (Kepsek). Selain tak punya ruangan Kepsek, sekolah ini juga minim ruangan guru pendidik.
SDN 1 Neglasari Darangdan Purwakarta sejauh ini memiliki siswa sebanyak 996 dengan guru PNS sebanyak lima orang. Termasuk di dalamnya kepala sekolah, dan 6 orang guru honorer.
Dengan kondisi bangunan sekolahan seperti ini, para pendidik dan orang tua mengeluhkan. Mereka berharap pihak Pemkab Purwakarta segera menggelontorkan bantuan pembangunan fisik sekolah. Sebab, infrastruktur sekolah sebagai penunjang kelancaran proses kegiatan belajar mengajar (KBM).
Adapun bangunan sekolah ini rupanya sudah cukup lama dibangun sejak 1961 silam. Akibat faktor usia, bangunan sekolahan ini yang tidak kuat lagi. Sebelumnya memang sempat ada aktivitas perbaikan di tahun 2004. Hanya saja, perbaikan itu tak cukup menjawab segala kekurangan yang ada di lembaga tingkat satuan pendidikan ini.

Foto : Bangunan SDN 1 Neglasari Darangdan Purwakarta kondisi bangunannya mulai roboh. Mulai genteng bangunan, kayu penahan di atas tidak akan kuat lagi menahan beban jika tetap dibiarkan

“Itu pun hanya dua unit (bangunan yang diperbaiki, red) pada waktu itu. Saat ini, kondisi bangunan mulai roboh. Mulai genteng bangunan, kayu penahan di atas tidak akan kuat lagi,” ujar Kepsek SDN 1 Neglasari Darangdan Purwakarta, Deni Ependi sat ditemui headlinejabar.com di ruang kerjanya, Rabu (30/3/2016).
Dengan kondisi serba kekurangan, SDN 1 Neglasari memang kesulitan dalam meraih KBM yang maksimal. Dengan ini, pihak sekolah mengharapkan bantuan Pemkab secepatnya.
“Sekolah kami hanya 6 ruangan, itupun kami pakai kantor satu ruangan karena kami tidak punya kantor. Jumlah siswa ada 996 siswa, guru PNS ada lima berikut kami, guru honor ada 6. Maka kami membutuhkan bantuan ruangan buat kantor,” harap dia.
Harapan dia, sebetulnya sudah diupayakan dengan mengajukan proposal permohonan bantuan pada Pemkab, melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Purwakarta. Hanya saja, entah kenapa sampai saat ini bantuan itu belum kunjung datang.
“Kami sudah lama mengajukan proposal sudah tiga kali bahkan ke dinas, sampai saat ini belum juga ada kabar lagi. Padahal kami sangat mengharapkan sekali adanya bantuan untuk sekolahan ini,” pungkas Deni, mengeluh.(jem/dzi)
Baca Juga  Smansa Kirim 16 Siswa Adu Sains di OSP