DPRD Purwakarta Usulkan HET Elpiji 3 Kg Tingkat Agen Turun Tahun Ini

Komisi II DRPD Purwakarta menerima audiensi dari elmen masyarakat soal belum meratanya penerapan HET Elpiji Kg.

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mengusulkan harga eceran tertinggi (HET) Elpiji 3 Kg atau gas melon di tingkat agen turun di tahun ini.

Sekretaris Komisi II DPRD Purwakarta, Alaikasalam akan mengusulkan harga HET Elpiji 3 Kg diubah, dengan skema HET tingkat agen diturunkan dan HET pangkalan dinaikan.

Usulan ini didasari atas masalah yang terjadi di lapangan soal penjualan gas bersubsidi yang nasih belum merata dan tidak terkendali.

“Kami akan meminta Pemkab Purwakarta merubah HET gas besubsidi di Purwakarta tahun ini. Ternyata HET agen terlalu besar mengambil keuntungan. Sementara keuntungan pangkalan minim sekali. Akibatnya banyak pangkalan yang diduga menjual tidak sesuai HET,” ujar Alaikasalam, Selasa 4 Juli 2023.

Baca Juga  KEIN Kunjungi PT TMMIN

Usulan ini disampaikan usai Komisi II DRPD Purwakarta menerima audiensi dari elmen masyarakat soal belum meratanya penerapan HET Elpiji Kg.

HET Elpiji 3 Kilogram ditetapkan melalui surat keputusan bupati atau wali kota masing-masing daerah sesuai penjabaran dari Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2019 Tentang Penyediaan dan Pendistribusian Gas Elpiji Bersubsidi.

HET gas bersubsidi di Purwakarta tertuang dalam SK Bupati Nomor 500/kep.374-perek/2019. Dalam SK itu ditetapkan HET tingkat pangkalan Rp16.000 per tabung, sementara HET tingkat agen Rp14.500 per tabung.

“Untuk tahun ini HET agen kami usulkan Rp13.500 per tabung. Sementara tingkat pangkalan dinaikan menjadi Rp17.500 per tabung. Naik Rp1500 dari harga sebelumnya. Dengan begitu, keuntungan pangkalan bisa lebih realistis. Sehingga tidak ada lagi alasan menjual gas melon melebihi dari HET yang telah ditetapkan pemerintah daerah,” ujar politisi PKB yang akrab dipanggil Alex ini.

Baca Juga  Langkah Konkret Pemkab Purwakarta Kendalikan Inflasi

Skema HET yang diusulkan harus diubah tahun ini. Tentunya lanjut Alex, berdasarkan hasil pertimbangan, seperti penebusan gas subsudi dari pertamina atau SPBE di kisaran kurang lebih Rp11.000 per tabung.

Dengan HET yang ditetapkan tingkat agen di angka Rp14.500 per tabung, jelas keintungan agen jauh lebih tinggi dari pangkalan. Sementara HET pangkalan ditetapkan Rp16.000 per tabung, dengan harga tebus Rp14.500 per tabung dari agen.

Baca Juga  Teknologi Digital Solusi Kesejahteraan Masyarakat

“Artinya keuntungan pangkalan hanya Rp1.500 per tabung jika mereka menjual sesuai HET. Sementara agen keuntungannya mencapai Rp3.500 per tabung. Untuk itu harus ada penyesuaian HET, agar tidak ada lagi alasan penjualan gas bersubsidi di lapangan melebihi HET,” tutur Alex.

Sebelum usulan dilakukan pihaknya juga akan memanggil manajemen PT Pertamina untuk mematangkan langkah tersebut. Sehingga perubahan HET gas bersubsidi tahun ini segera secepatnya terealisasi.

Sementara, pada kesempatan itu audiensi perwakilan masyarakat yang membahas soal adanya persoalan HET di tingkat pangkalan di Kantor DPRD Purwakarta, dihadiri oleh Ketua Hiswana Migas Purwalarta & Karawang, serta perwakilan pejabat dari Permda Purwakarta.