Pemerintah Akan Beli Gabah Hasil Petani dengan Harga Tinggi

Foto : Mentan RI Andi Amran Sulaeman dan Bupati Sukabumi H Marwan Hamami saat Panen Raya Perdana di Desa Babakan Cisaat, Kabupaten Sukabumi

SUKABUMIheadlinejabar.com

Kementerian Pertanian Republik Indonesia akan membeli seluruh gabah hasil petani di Indonesia yang harga jualnya di bawah harga pembelian pemerintah (HPP). Seperti halnya di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, saat ini banyak petani yang menjual gabah dengan harga Rp3.300 per Kg. Padahal HPP untuk gabah itu diangka Rp3.700 per Kg.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan, kondisi harga gabah rendah diberbagai daerah sangat merugikan petani di awal musim panen ini. Hal itu dikarenakan banyak petani yang masih menjual gabahnya kepada para tengkulak.

“Rendahnya harga yang diterima khususnya pada saat panen akibat panjangnya rantai petani dengan broker,” ujar Amran usai melakukan panen raya perdana di Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (12/3/2016).

Baca Juga  Bupati Purwakarta Dorong Pemulihan Ekonomi Masyarakat Purwakarta

Amran mengatakan, untuk mengatasi hal tersebut, dirinya sudah membentuk tim yang terdiri dari beberapa direktorat seperti Bulog, Pertaniaan, Koperasi dan Perdaganan serta pengawalan dibantu aparat kepolisian dan TNI. Orang yang akan diturunkan untuk menyelematkan produksi gabah petani mencapai 300.000 orang. 

“Kita akan menyelamatkan produksi gabah petani di saat panen tiba. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang harganya di bawah HPP. Apalagi hal itu sudah menjadi intruksi langsung dari bapak presiden,” ucapnya.

Amran menambahkan, untuk pembayaran gabah sendiri , nantinya prosesnya hanya 1×24 jam. Sehingga petani tidak harus menunggu lama dalam mencairkan uangnya. “Jangan sampai petani menunggu lama. Jadi pembayarannya 1×24 jam harus lunas,” ungkapnya.

Amran menjelaskan, salah satu faktor yang menyebabkan harga gabah turun, lantaran produksi padi di 2015 meningkat. Buktinya sejumlah pasar besar di Indonesia mengalami kenaikan suplai sebanyak 100 %. ” Dari data BPS produksi padi 2015 mencapai 75juta ton,” bebernya.

Baca Juga  Di Kampung Blok Cipancur Purwakarta, Lahan Tidur Jadi Produktif

Amran menuturkan, untuk merealisakan pengoptimalan penyerapan, dirinya bersama tim akan mendatangi 17 provinsi yang menjadi lumbung padi di Indonesia. “Dua sampai tiga Minggu ke depan kita akan berkeliling ke sejumlah lumbung padi. Setelah Barat, dalam waktu dekat ini rencananya akan ke Jawa Timur dan Jawa Tengah,” terangnya.

Direktur Komersial Bulog, Fadzri Sentosa mengatakan dirinya akan melakukan pencepatan pembelian gabah dari petani. Untuk harga sendiri bervariasi, ada yang di bawah HPP ada yang di atas HPP. “Untuk yang di bawah kita akan menyerapnya,”ungkapnya.

Fadzri mengatakan, tingkat penyerapan gabah tahun lalu mencapai 3,5 juta ton di seluruh Indonesia. Bahkan tahun lalu harga jualnya di atas HPP hingga banyak yang diserap komersil. “Tahun ini kami targetkan penyerapannya mencapai 4.000.000 ton,” terangnya. 

Baca Juga  Jasa Tirta II dan Biofarma Sediakan Lima Ribu Paket Sembako Murah

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (DPTP) Kabupaten Sukabumi, Sudrajat mengatakan, sampai saat ini penyerapan gabah oleh bulog di Kabupaten Sukabumi mencapai 115 ton. Sebab saat ini dibeberapa daerah di Kabupaten Sukabumi sudah  melakukan panen raya. 

“Daerah Pajampangan itu mulai panen raya, makanya ada yang terserap Bulog mencapai 115 ton,” paparnya. 

Akan tetapi dirinya berharap, Bulog bisa menyerap hingga 50.000 ton gabah dari petani di Kabupaten Sukabumi. Apalagi produksi padi akan terus bertambah. Mengingat sejumlah daerah dalam waktu dekat ini akan panen raya juga. “Kami berharap Bulog bisa menyerap gabah petani ribuan hingga puluhan ribu ton,” pungkasnya.(rir/dzi)