Siloam Hospital Purwakarta Harus Bertanggung Jawab
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Komisi IV DPRD Purwakarta mendatangi Siloam Hospital guna mengklarifikasi dugaan malpraktek yang mengakibatkan salah satu pasien mengalami patah tulang.
Ketua Komisi IV DPRD Purwakarta Said Ali Azmi dan anggota Zusyef Gusnawandan, mendatangi Siloam Hospital pada Selasa (25/05/2021) sekitar pukul 16.00.
Said dan Zusyef sudah bertemu secara langsung dengan Dirut Siloam Hospotal dan keluarga pasien.
“Dari kejadian ini, pihak rumah sakit sudah beritikad baik dan bertanggung jawab. Intinya sudah diselesaikan secara kekeluargaan,” kata Zusyef, kemarin.
Soal kondisi pasien yang patah tulang, pihak RS lagi berusaha mencari penyebabnya, dan saat ini pasien yang masih anak-anak tersebut sedang dirawat.
Ketua Komisi IV DPRD Purwakarta Said Ali Azmi meminta pihak Siloam Hospotal bertanggung jawab atas patah tulang yang dialami oleh pasien.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Purwakarta Dr Susilo sendiri akan konfirmasi langsujg ke Siloam Hospital.
Peristiwa ini sebelumnya sempat ramai jadi perbincangan di Forum Informasi Purwakarta (Input) Facebook, yang diposting oleh akun Cintha Vallantia III menuai banyak komentar dari para netizen. Beberapa komentar banyak yang menyayangkan penanganan dari pihak rumah sakit terhadap pasien tersebut.
Dalam postingan, akun Cintha yang diletahui sebagai orang tua pasien mengutarakan kesedihannya.
“Anakku 3 Minggu di RS Siloam operasi usus 2x dan sudah membaik, ko malah patah tangan anakku ya Allah,” tulis Cintha ditambah stiker menangis dalam unggahannya, Senin (24/05/2021).
Ketua Ormas Manggala Garuda Putih DPC Purwakarta, Ramdan Juniar, turut menanggapi terkait viralnya postingan tersebut. Menurutnya permasalahan seperti ini patut ditelusuri dan ditindaklanjuti.
“Kenapa bisa sampai terjadi hal seperti apa yang diungkapkan dalam postingan itu,” ujad dia.
IDI dan Dinas Kesehatan Purwakarta mesti bergerak dan menanyakan terkait dugaan malpraktek atau malperawatan, dengan adanya kejadian seperti ini.
“Ko bisa operasi usus 2x, malah alami patah tulang,” ujar Ramdan.
Pihak Siloam Hospital melalui Rudi salah satu staf yang mewakili menyebut, terkait viralnya kejadian tersebut pihak rumah sakit sudah melakukan penanganan awal yang dilakukan oleh dokter khusus tulang.
Yaitu dengan cara pemasangan gips ditangan korban yang mengalami patah, tepatnya tangan sebelah kiri atas siku pasien.
“Soal mengapa bisa terjadi hal demikian, kami sedang melakukan penelusuran dengan pihak medis terkait apa penyebabnya,” ujar Rudi.(dik)