Distanhutbun Purwakarta Lakukan Penguatan Produktifitas dan Luas Pertanian Kabupaten

Foto : Kabid Sumber Daya dan Pengembangan Usaha Distanhutbun Purwakarta Ir Sri Jaya Midan bersama TNI melakukan gerakan pengendalian hama penyakit di Desa Cikadu Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat

PURWAKARTAheadlinejabar.com

Setelah sebelumnya mengasuransikan 621 hektare sawah pada periodisasi masa tanam (MT) Oktober – Maret, Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan (Distanhutbun) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mulai melakukan penguatan produktifitas satuan luas pertanian kabupaten.

Kadistanhutbun Purwakarta melalui Kabid Sumber Daya dan Pengembangan Usaha Distanhutbun Purwakarta Ir Sri Jaya Midan menerangkan, dari lahan pesawahan terdata sebesar 17.580 hektare, berdasarkan citra satelit yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian, Purwakarta memiliki 19 ribu hektare lahan pertanian. Artinya, masih ada sisa kurang dari 2 ribu hektare lahan yang belum tergarap.

Baca Juga  Sinergi Industri dengan Alam Jawa Barat Menjadi Perhatian Dedi Mulyadi

“Distanhutbun Purwakarta mulai melakukan kegiatan pemetaan awal berapa besaran luas lahan yang tersisa dan masih tersedia. Berdasarkan citra satelit, Purwakarta memiliki besaran luas lahan pertanian sebesar 19 ribu hektare,” jelas Ir Sri Jaya Midan, di ruang kerjanya, Rabu (24/2/2016).

Melalui peningktkan produktifitas satuan luas, pihaknya akan menjalankan strategi intensifikasi, dimana untuk pertanian lebih fokus pada penggunaan teknologi, konsep, komoditas benih, dan pemupukan berimbang. Sehingga, perluasan lahan pertanian bisa menghasilkan dampak maksimal.

Baca Juga  Ini Jawaban Managemen PT MIP Terkait Mandor Yang Berhutan di Toko Besi

“Sementara untuk perluasan areal sawah maupun pertanian lain, kami menggunakan metode ekstensifikasi dimana pemanfaatannya lebih kepada lahan tidur. Saat ini kami baru mendata 100 hektare lahan yang tersebar di Kecamatan Bojong dan Pondoksalam,” papar dia.

Distanhubtun Purwakarta, sebelumnya juga menarget pembukaan lahan pertanian baru seluas 300 hektare di Kecamatan Tegalwaru. Namun sampai saat ini baru dibuka setengahnya, atau sekitar 150 hektae. Inventarisir lahan-lahan yang terlantar itu bukan untuk ditanami padi saja, tetapi bahan baku pangan yang lain semisal jagung, umbi-umbian dan tanaman obat. Selain itu, Dinas Pertanian memiliki lahan perkebunan swasta besar yang ditarget dapat membantukebutuhan pangan kabupaten.

Baca Juga  Permohonan Air Bersih Meningkat

“Selanjutnya, kami akan mengansuransikan 6500 hektare persawahan teknis di tahun 2016 ini pada masa tanam April – September dan Oktober – Maret. Sebabnya, pengimbangan perluasan areal pertanian juga mesti diimbangin dengan strategi lain. Untuk semua strategi ini difokuskan melalui kelompok petani tiap kecamatan,” pungkas dia.(dzi)