Camat Sukasari : Masyarakat Sukasari ‘Pemalas’

Foto : Camat Sukasari beralasan hingga saat ini secara umum masyarakat Sukasari masih terbilang konsumtif dan sulit diajak menjadi masyarakat Mandiri.

PURWAKARTAheadlinejabar.com

Menyikapi persiapan program Pemkab Purwakarta yang mencanangkan Kecamatan Sukasari Kabupaten Purwakarta Jawabarat sebagai sentra kerajinan berbasis kemandirian, Camat Sukasari Fauzi menegaskan hal itu masih sulit ‘Dilakukan’. Dirinya beralasan jika hingga saat ini secara umum masyarakat Sukasari masih terbilang konsumtif dan sulit diajak menjadi masyarakat Mandiri. 

Baca Juga  Purwakarta Punya TV Desa

“bisa dibilang masyarakat Sukasari ini ‘Pemalas’ atau dengan kata lain seakan enggan diajak Mandiri dan trampil,” ungkapnya, Senin (22/2/2016) .

Padahal menurut Fauzi, masyarakat Sukasari kerap menerima bantuan pelatihan baik dari pemerintah daerah purwakarta, swasta hingga dari perusahaan BUMN PJT II. Disesalkan Fauzi, berbagai pelatihan tersebut seakan tak berbekas bahkan seperti lewat begitu saja.

Sukasari sendiri diketahui sebagai wilayah penghasil Bambu terbaik bahkan melimpah jika dibandingkan wilayah Purwakarta lainnya, sebagaimana direncanakan oleh Pemkab Purwakarta ‎, kec. Sukasari akan dijadikan sentra kerajinan bambu sebagai penghasilan tambahan masyarakat yang diyakini mampu meningkatkan perekonomian masyarakatnya.

Baca Juga  Gantikan Ruslan Sebagai Pj Sekda, Irsyad Diminta Kawal Transisi Pemerintahan Purwakarta

” sering kami lakukan pelatihan, sayang berbagai pelatihan dengan banyak tim ahli didatangkan pun seakan tak berbekas, sehingga kami menilai hal ini bukan karena faktor kelemahan pemerintahan menggenjot potensi SDM ( sumber daya manusia) masyarakat Sukasari, akan tetapi lebih kepada watak masyarakat Sukasari yang lebih memilih cara praktis yaitu menghasilkan uang dari menjual bambu secara utuh perbatang kepada pengepul,” ujarnya.

Baca Juga  BNNK Kota Depok Tes Urine Anggota

Padahal menurut Fauzi, jika saja masyarakat Sukasari mengerti dan paham akan arti ekonomis dari pengolahan bambu menjadi barang kerajinan, dipastikan nilai ekonominya lebih tinggi.

Mengakui jika masyarakat Sukasari lemah dalam pengembangan SDM sisi kerajinan, namun Fauzi meyakinkan jika masyarakat Sukasari jago dalam aspek peternakan.

“mungkin masyarakat sukasari lebih suka beternak daripada jadi pengrajin,” ujarnya. (jem)