Petani di Cipongkor Kesulitan Dapat Pupuk Subsidi
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Sejumlah petani di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, mengalami kesulitan mendapat pupuk bersubsidi.
Keluhan itu tak jarang diluapkan ke media sosial. Terjadi dikarenakan transisi perubahan regulasi penjualan pupuk bersubsidi melalui kartu tani.
Sementara mayoritas petani di wilayah ini belum mempunyai kartu tani.
Petani muda setempat Nofyan Herdiana mengatakan, kartu tani ini mempunyai fungsi yang baik dan memudahkan petani.
“Hanya saja, kurangnya sosialisasi kartu tani justru membawa masalah baru bagi petani itu sendiri,” kata alumni diklat magang pertanian Kementan ini, Jumat (8/1/2021).
Muncul problem klasik di saat para petani memasuki musim tanam. Jadi masalah baru di tengah pandemi Covid-19 ini, petani harus membeli pupuk dengah harga beberapa kali lipat dari biasanya.
“Ketika saya sampaikan keluhan ini pada kelompok tani, mereka juga tidak dapat berbuat banyak,” ujar Nofyan.
Bahkan kelompok tani tidak pernah mengetahui pengajuan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) dan laporan penjualan barang bersubsidi.
“Seharusnya pengajuan dan laporan pengecer resmi itu diketahui kelompok tani,” ujarnya.
Nofyan berharap tidak ada permainan di luar regulasi antara pengecer resmi dan para penyuluh.
“Agar kesejahteraan petani tetap terjaga,” katanya.(dik)