Diduga Sakit Jiwa, Aja Warga Bojong Purwakarta Tewas Gantung Diri Tanpa Busana

Foto : Ilustrasi Gantung Diri. Sumber, istimewa

RSUD Turut Rilis Kasus Gangguan Jiwa di Purwakarta Kian Meningkat

PURWAKARTA, headlinejabar.com

Diduga mengidap gangguan jiwa, seorang buruh tani bernama Aja (50) warga Desa Sukamanah Kecamatan Bojong Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, ditemukan tewas gantung diri di pohon mahoni tidak jauh dari rumahnya, Jumat (5/2/2016). Aja disangka gangguan jiwa setelah ditemukan gantung diri tanpa busana.

Jasad Aja, terlihat mengenaskan dengan leher tergantung mengikat di pohon setinggi kira-kira 20 meter. “Ditemukan sekitar pukul 08.00 WIB pagi tadi. Kondisinya sudah tergantung di pohon mahoni,” ujar Kapolsek Bojong, Iptu Tuguh Sujito di Mapolres Purwakarta.

Baca Juga  Empat Warga Purwakarta Jadi Korban Human Trafficking di Tiongkok

Kapolsek Tuguh mengatakan, jenazah diturunkan dengan dibantu warga setempat dan aparat kepolisian. Saat ini, polisi masih memeriksa keluarga korban.”Informasi yang kami terima, yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa, itu informasi dari keluarga,” ujarnya.

Terkait peristiwa ini, Psikiater Rumah Umu Daerah (RSUD Bayu Asih Purwakarta, dr Syafari Soma SpKJ menilai berbagai latarbelakang penyebab, jumlah pengidap gangguan jiwa di Purwakarta makin meningkat.

“Jumlah kunjungan setiap bulannya, di Poli Jiwa bisa mencapai 800 pasien, bisa dikatakan sangat meningkat,” katanya.

Baca Juga  Resmi Terbentuk Rekkad Siap Bantu Korban Gempa dan Tsunami

Menurutnya, untuk mempercepat pelayanan kepada para pasien kejiwaan itu, dia harus meminta bantuan dari Bandung. “Kadang saya harus mengeluarkan dana pribadi untuk mempercepat pelayanan, dengan minta bantuan dari dari Bandung,” bebernya.

Direktur RSUD Bayu Asih H dr Agung Darwis Suriatmadja MKes membenarkan adanya peningkatan pasien di Poli Jiwa rumah sakit milik Pemkab tersebut.“Tapi, tidak semua pasien yang berkunjung ke poli jiwa itu bisa dikatakan gila, gangguan kejiwaan itu ada berbagai macam dan jenis,” terangnya.

Baca Juga  Kini Raskin Dikonversi Jadi Bantuan Pangan

Menurut dokter Agung, setiap orang pasti tak ingin mengalami gangguan jiwa. Namun, keadaan terkadang tak mampu membuat orang terhindar dari kondisi gangguan kejiwaan.

“Tingkat stres yang berlebihan karena suatu sebab yang sangat mengganggu fisik dan psikis merupakan faktor utama yang dapat menyebabkan seseorang kemudian terkena gangguan jiwa,” bebernya.

Gangguan jiwa merupakan kondisi adanya gejala klinis berupa sindroma pola perilaku dan pola psikologik yang sangat berkaitan dengan adanya rasa tidak nyaman, rasa nyeri, dan tidak tenteram, bahkan hingga bisa melakukan bunuh diri.(jem/ays)