Pemkab Purwakarta Tingkatkan Kewaspadaan
Foto : Ilustrasi.
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta saat ini telah meningkatkan kewaspadan terkait wabah virus corona.
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika mengatakan, beberapa waktu lalu pihaknya telah menyebar tim kesehatan dari Dinas Kesehatan setempat untuk meredam kepanikan warga mengenai wabah penyebaran virus corona. Tim tersebut, akan bertugas menyampaikan informasi dan antisipasi ke masyarakat terkait virus Covid-19 itu.
“Kami, dari Pemkab Purwakarta turut siaga dengan mewabahnya virus Covid-19 tersebut,” ujar Anne, Minggu (15/3/2020).
Anne menjelaskan, pihaknya telah mengintruksikan seluruh dinas untuk turut andil dalam pencegahan dan antisipasi penyebaran virus tersebut. Kendati, hingga kini pihaknya memastikan belum ada laporan warga di wilayahnya yang terjangkit atau positif terpapar Covid-19 itu.
Untuk Dinas Pendidikan misalnya. Anne telah meminta supaya, para pelajar semua tingkatan diliburkan selama dua pekan kedepan, terhitung dari mulai 16 Maret. Keputusan untuk menghentikan sementara kegiatan belajar mengajar (KBM) ini juga merujuk pada imbauan Badan Kesehatan Dunia (WHO), serta edaran dari Kementerian Pendidikan RI.
“Kegiatan belajar tetap ada, tapi di rumah masing-masing. Jadi, guru hanya menyiapkan materi pelajaran untuk tugas para siswanya selama di rumah,” jelas dia.
Selain meliburkan KBM dari muali TK hingga SMA, Anne juga telah membatalkan sejumlah kegiatan yang mengundang massa. Termasuk, menghentikan sementara kegiatan rutin masyarakat. Semisal, kegiatan wisata kuliner dan Car Free Day selama dua pekan kedepan.
“Ini bagian dari antisipasi kami untuk meminimalisasi penyebaran virus corona,” jelas dia.
Dalam hal ini, Anne juga mengajak masyarakat supaya lebih antisipasi. Salah satu caranya, dengan meningkatkan kesadaran dalam menjaga kebersihan dan meningkatkan pola hidup bersih dan sehat. Selain itu, dirinya juga berpesan kepada seluruh pengelola tempat wisata untuk lebih memperhatikan fasilitas kebersihan bagi pengunjungnya. Caranya, dengan menyiapkan tempat khusus cuci tangan berikut sabun antiseptiknya.
“Khusus kepada para pengelola wisata, kami juga telah meminta supaya menyediakan tempat untuk cuci tangan. Jadi, sebelum masuk ke lokasi wisata, pengunjung wajib cuci tangan terlebih dahulu,” jelas dia.
Anne juga berpesan, kepada masyarakat yang mengalami gejala batuk dan sesak nafas berat, untuk menjaga etika saat batuk atau bersin. Kemudian, disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter atau rumah sakit.
“Masyarakat juga bisa memanfaatkan layanan call center 112 milik pemerintah, jika butuh informasi. Layanan ini standby 24 jam,” tambah dia.
Anne kembali menambahkan, penyebaran virus yang menyebabkan penyakit itu bisa dicegah dengan membiasakan atau meningkatkan kesadaran mengenai pola hidup bersih. Misalnya, dengan menyeringkan cuci tangan dengan sabun dan antiseptik.
“Sebenarnya, kebiasaan kita yang salah justru yang bisa memincu penularan penyakit. Misalnya, jarang langsung cuci tangan setelah beraktivitas. Makanya, mari tingkatkan kebersihan diri dan lingkungan,” pungkasnya.(dik)