Pemkab Purwakarta Selamatkan Lahan Pertanian Sejak 2018
Foto : Program Pencanangan Tanam Padi sebagai upaya penyelamatan lahan pertanian di Kabupaten Purwakarta.
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengaku siap merespon program pemerintahan Presiden Joko Widodo di periode kedua. Salah satu aspek yang menjadi perhatian Anne adalah langkah Jokowi untuk menyelamatkan lahan pertanian.
Langkah Jokowi tersebut disampaikan oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Jalil. Menurut dia, dalam medio lima tahun terakhir telah terjadi penyusutan lahan sebanyak 600 ribu hektar. Sehingga, pada Tahun 2014 luas lahan pertanian berjumlah 7,7 juta hektar, tahun ini hanya menjadi 7,1 hektar.
Pemerintah Kabupaten Purwakarta sendiri memiliki agenda strategis terkait hal tersebut. Menurut Anne, pihaknya sedang menggodok berbagai regulasi demi penyelamatan lahan pertanian di Purwakarta. Bahkan pihaknya sejak Oktober 2018, sudah memperketat izin alih fungsi lahan, terutama di lahan sawah abadi.
“Kita akan perketat perizinan alih fungsi lahan untuk industri dan perumahan. Caranya, rekomendasi untuk dua hal itu tidak kita keluarkan lagi, terutama izin lingkungannya ya. Apalagi, kalau ada di kecamatan yang lahan pertaniannya masih sedikit,” kata Anne, Jumat (18/10/2019).
Sosok yang akrab disapa Ambu Anne itu menegaskan intoleransi terhadap alih fungsi lahan pertanian. Kata dia, terpeliharanya luas lahan pertanian di Purwakarta akan berbanding lurus dengan ketersediaan pangan.
Karena itu tugasnya, menjaga lahan pertanian merupakan upaya nyata dalam rangka menciptakan ketahanan pangan.
Bahkan dari data BPS luas lahan sawah di Purwakarta dalam kurun tiga tahun terakhir terus mengalami peningkatan luas dari 17 ribu pada tahun 2015-2016 tahun 2018-2019 mencapai 18 ribu hektar.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispangtan) Purwakarta, Agus R Suherlan mengatakan, setiap tahunnya target produktivitas pesawahan terus meningkat. Hal tersebut merupakan bukti keseriusan Pemkab Purwakarta dalam optimalisasi pertanian di Purwakarta.
“Targetkan mencapai 40 ribu hektare meskipun luas baku sawah di Purwakarta mencapai 18 ribu hektar,” katanya.
Bahkan upaya menjaga lahan pertanian termasuk pesawahan dari alih fungsi lahan mendapatkan apresiasi dari Kementerian Pertanian, hal itu diungkapkan Direktur Jendral (Dirjen) Prasarana dan dan Sarana Pertanian (PSP) Sarwo Edhy ketika mengunjungi Purwakarta.
“Apresiasi keseriusannya,sejak Oktober 2018 Ibu bupati keluarkan aturan larangan izin membangun perumahan terutama di areal sawah abadi,” jelasnya.
Pemanfaatan Lahan Agrobisnis
Tidak hanya lahan pertanian padi yang menjadi andalan Pemerintah Kabupaten Purwakarta. Anne menjelaskan, daerahnya juga tengah mengefektifkan pengembangan agrobisnis di beberapa wilayah kecamatan. Di antaranya, Kiarapedes, Wanayasa dan Bojong.
“Bidikan kita peningkatan ekspor, 30 ribu ton manggis sudah jadi contoh tahun kemarin. Kita tinggal terus tingkatkan,” katanya.
Branding promosi untuk produk pertanian padi maupun agrobisnis terus digaungkan oleh pemerintahan yang dia pimpin. Festival Nyi Pohaci diadakan dalam rangka promosi makanan berbahan baku beras. Sementara untuk manggis, ada Festival Manggis yang setiap tahun rutin digelar.
“Semuanya terkorelasi dari hulu ke hilir. Sektor hulu berada pada tingkat produksinya. Ini berkaitan dengan ketersediaan lahan. Nah, di sektor hilir kita juga membuat langkah strategis berupa festival rutin setiap tahun,” ujarnya.(ADV)