Ngabuburit Di Buruan Urang Lembur, Dedi Ajak Masyarakat Desa Jaga Akar Peradaban
Foto : Ngabuburit Di Buruan Urang Lembur, Dedi Ajak Masyarakat Desa Jaga Akar Peradaban
PURWAKARTA, headlinejabar.com
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi gelar acara Ngabuburit di Buruan Urang Lembur acara yang cukup santai ini digelar di Desa Cilingga, Kecamatan Bojong, Purwakarta. Rabu (8/5).
Ribuan warga dari berbagai kalangan nampak memadati halam kantor desa. Setelah mendengarkan pidato dan arahan dari Caleg terpilih DPR RI Dapil Jabar 7 dari Partai Golkar itu, warga juga disediakan makanan dan minuman untuk buka bersama.
“Kegiatan rutin yang selalu kami gelar setiap bulan Ramadhan. Selain tetap menjalin tali silaturahmi dengan warga di desa-desa dan ini tradisi karena kan bertemu warga itu bukan hanya butuh atau pas lima tahun sekali tidak ada kepentingan sama sekali,” ujar Dedi disela acara.
Selain itu menurut Dedi, dirinya menggelar kegiatan serupa sejak lama bahkan sejak 2004. Hal tersebut menurutnya bagian bentuk komunikasi langsung dengan warga agar, secara langsung dapat mengetahui apa sebenarnya yang diinginkan warga.
“Ngabuburit itu menjadi bagian budaya sunda yaitu; hirup jeung ngahirupkeun,selain itu bagian komunikasi dalam menampung aspirasi warga,” kata pria yang biasa disapa Kang Dedi ini.
Dihadapan warga, Dedi mengingatkan akan pentingnya menjaga warisan orang tua diantaranya adalah budaya anteran ketika menjelang idul fitri, menurut budayawan ini tradisi anteran sudah mulai hilang terutama di generasi muda.
“konsepsi adiluhung yang dimiliki kebudayaan orang sunda,diantaranya budaya silih anteran, harus tetap dijaga karena hari ini sudah mulai hilang,” ujarnya.
Dedi pun mengingatkan, membangun produktifitas harus tetap dilakukan terutama oleh generasi muda, perubahan zaman jangan dijadikan alasan hilangnya sebuah tradisi,karena menurutnya banyak negara maju yang tetap menjaga tradisinya terutama dalam produktifitas.
Terlebih masyarakat Desa harus bisa terjaga akar kebudayaanya,sehingga Desa harus tetap menjaga peradabannya agar tidak tergerus pola perilaku yang berubah.
“padahal dinegara maju tetap menjaga budayanya, dengan menurunkan konsumsi perbanyak angka produktifitas, apabila generasi muda lebih komsumtif maka kedepannya bahaya,” kata Dedi. (rls/eka)