Peduli Akan Budaya, Boyke Jadi Dewan Pembina JBRK

Foto : Peduli Akan Budaya, Boyke Jadi Dewan Pembina JBRK

BANDUNG, headlinejabar.com

Calon Anggota Legislatif DPR-RI Boyke Febrian Mohammad, diangkat menjadi Dewan Pembina Jagabaya Raksa Kota (JBRK), karena kepeduliannya terhadap budaya yakni pencak silat.

Caleg asal Partai Golkar itu, dikukuhkan sebagai salah satu dewan pembina, melalui rapat dewan presidium JBRK, Rabu (9/4/2019) malam.

JBRK yang merupakan wadah dari 48 paguron silat ini menilai, sosok Boyke yang cinta dan peduli terhadap budaya menjadi faktor penilaian untuk diangkat menjadi Dewan JBRK ini.

Baca Juga  Elektabilitas Partai Golkar Turun Dalam Sebulan

“Pa Boyke sangat peduli kepada Budaya. Ayeuna nyalon nya kudu di rojong (sekarang mencalonkan dan perlu didorong untuk memenangkan,” kata Presidium JBRK Abah Encep Erom.

Sehingga kata Abah Encep, ribuan orang yang masuk dari 48 paguron silat yang berada di bawah naungan JBRK akan siap bertarung dan memenangkan Boyke sebagai wakil rakyat yang maju di dapil Jabar I (Kota Bandung-Kota Cimahi).

Baca Juga  Dedi Mulyadi Cagub Jabar dari Partai Golkar

“Lamun Pa Boyke janteun di legislatif ulah hilap ka (Jangan lupa) JBRK, kudu (harus) tambah peduli terhadap budaya, insha Allah di rojong (didorong) untuk memengkan pileg,” kata Abah.

Sementara itu, Boyke pun mengapresiasi pengangkatan dirinya sebagai Dewan Pembina JBRK ini. Pencak silat kata Boyke merupakan warisan bangsa dan leluhur kita. Seyogyanya mesti dijaga dan dilestarikan sebagai ciri bahwa bangsa kita adalah bangsa yang beragam budayanya.

Baca Juga  Kiai Ma'ruf Amin Dukung Dedi Mulyadi di Pilgub Jawa Barat

Oleh karena itu kata Boyke, apabila telah duduk di kursi senayan, pihaknya akan terus memfasilitasi apa yang menjadi aspirasi dari para paguron silat. Sehingga, seni bela diri ini akan terus eksis meskipun telah terjadi pergeseran jaman.

“Budaya adalah ciri khas. Pencak silat adalah ciri bangsa Indonesia. Kelestarian budaya harus terus dijaga, inilah hadiah dari para pendahulu kita,” pungkasnya.(rls/dik)